SERAYUNEWS–Anggota Komisi 7 DPR RI, H Rofik Hananto SE terus berkomitmen membantu usaha para petani di wilayah Kabupaten Purbalingga. Salah satunya melalui program Pendistribusian Paket Perdana LPG untuk mesin pompa air bagi petani sasaran tahun 2024 yang disalurkan Jumat (29/11).
“Program kemitraan Kementerian ESDM dan DPR RI menyalurkan 300 unit paket mesin pompa air dengan mesin konverter Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG). Paket yang diberikan gratis itu terdiri dari mesin pompa, selang hisap, selang buang, tabung gas dan oli,” kata Rofik Hananto SE dalam press release yang diterima serayunews.com, Jumat (29/11/2024).
Dia mengatakan, program ini merupakan wujud kehadiran pemerintah dalam bidang energi. Harapannya agar bagaimana kekayaan energi yang dimiliki bangsa ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya di sektor pertanian. Pemerintah harus hadir untuk petani di indonesia.
“Sudah selayaknya petani mendapatkan support dari pemerintah karena mereka adalah pahlawan ketahanan pangan,” tuturnya.
Rofik menambahkan, petani menggunakan elpiji jauh lebih hemat. Paket ini diberikan untuk petani yang memiliki lahan dibawah 0,5 hektar. Penyaluran paket konverter BBM ke BBG ini sudah kami lakukan sejak 2020. Tercatat sudah ada 3840 unit yang kami salurkan untuk petani sasaran.
Perwakilan Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Kementrian ESDM, Ashari ST MT mengatakan, program konversi BBM ke BBG ini lebih ramah lingkungan. Dari Tahun 2019 sampai dengan Tahun 2023, Pemerintah telah mendistribusikan 83.913 paket konversi. Pada tahun ini rencananya akan didistribusikan sebanyak 13 ribu paket di 36 kabupaten/kota termasuk di kabupaten Purbalingga sebanyak 300 paket.
Program konversi BBM ke BBG untuk mesin pompa air sangat memudahkan akses energi bagi petani. Selain itu juga bisa mengurangi operasional petani hingga 50 persen dibandingkan dengan menggunakan BBM. “Kami harapkan petani bisa memanfaatkan dan merawat bantuan paket konversi ini. Jangan sampai diperjualbelikan,” tutur Ashari.
Perwakilan PT Pertamina Patra Niaga Sales Area Regional Tegal, Ahmad Fernando menyampaikan, Pertamina sebagai lembaga penyalur ikut menyukseskan program ini. Program konversi ini bertujuan untuk menyejahterakan petani. Perubahan penggunaan BBM ke LPG ke elpiji sesuai ujicoba dari Dirjen Migas, akan menghemat biaya operasional Rp500 ribu per bulan di lahan 0,5 hektare. Selain itu juga lebih mudah mengaksesnya. Jika pakai BBM bersubsidi penggunaan untuk mesin pompa tentu membutuhkan. surat rekom ke desa. “Kalau pakai elpiji, lebih gampang dan hemat,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga, Revon Haprindiat mengatakan, Pemerintah Kabupaten Purbalingga mengucapkan terima kasih kepada H Rofik Hananto selaku wakil rakyat yang telah mengupayakan bantuan untuk petani Purbalingga.
Revon menjelaskan, salah satu program pemerintah adalah peningkatan ketahanan pangan melalui salah satunya peningkatan produksi pertanian.
Pada tahun 2024 ada kegiatan perpompaan dan perpipaan dari pemerintah pusat, provinsi dan daerah. Sampai dengan saat ini ada 50 titik program bantuan perpompaan dan perpipaan sebanyak 33 titik. Dengan tambahan ini tentu saja cakupan luasan pengairan akan lebih baik lagi.
Ditambahkan olehnya, capaian target produksi Tahun 2023 mencapai 150 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG) per tahun. Tahun 2024, dari target 200 ribu ton GKG, sampai dengan September ini, capaian panen sudah mencapai 167 ribu ton.
“Sampai Desember mudah-mudahan target itu terlampaui. Saya pesan, mohon bantuan yang diberikan ini dimanfaatkan dan dipelihara sebaik mungkin. Bantuan ini jangan sampai diperjualbelikan,” tandasnya.