Purwokerto, serayunews.com
Bermain secara kontekstual dan terarah menjadi salah satu kunci dalam dasar-dasar metode ajar di Puhua School ketika guru melakukan proses pembelajaran. Bermain sambil mengenal grammar dan vocabulary dengan keterlibatan siswa sebagai subjek dalam proses pembelajaran telah menjadi ciri khas Puhua School sejak lama.
Ms Nana telah membuktikannya dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas 1 SD Puhua. Dia mengajak anak-anak mengerjakan project berisi gambar makanan populer. Aktivitas menggunting gambar lalu menempel pada lembaran kertas yang terbagi dalam kategori citarasa yaitu sweet (manis) dan salty (asin).
Dia mengajak anak-anak mengenali gambar makanan berdasarkan perbedaan citarasa tersebut. Tentu saja kegiatan ini begitu mengasyikkan bagi mereka. Mata yang berbinar penuh semangat, gelak tawa dan tepuk tangan atas keberhasilan menempel gambar dengan tepat memenuhi kelas.
Baca juga: [insert page=’yuk-intip-pembelajaran-kelas-agama-islam-di-jenjang-puhua-primary-sd’ display=’link’ inline]
Keasyikan itu pun terus berlanjut saat presentasi. Tiap anak didorong berani mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas dengan menggunakan bahasa Inggris. Dalam presentasi ini, selain menumbuhkan rasa kepercayaan diri, siswa juga sekaligus belajar grammar, vocabulary, dan pronounce. Poin utama di kelas ini terbangun rasa percaya diri, sebuah mental dasar yang sangat penting dalam belajar berbahasa asing. Dengan penuh antusias ketika unjuk gigi, mereka juga bergantian menyimak sehingga tak kalah hebat saat di antara siswa saling memberi apresiasi bagi temannya yang sedang presentasi dengan tepuk tangan.
“Pembelajaran bahasa Inggris kita komplet. Mulai dari siswa mengerjakan project yang otomatis mereka sudah memahami apa yang akan mereka kerjakan. Kemudian berlanjut dengan presentasi di depan kelas, yang semakin meningkatkan pemahaman mereka. Lalu, mengasah kepercayaan diri siswa tampil di depan umum,” terang Ms Nana, kemarin.
Lebih lanjut Ms Nana menjelaskan, proses pembelajaran yang menyenangkan ini, akan lebih mendorong siswa mengeluarkan potensi terbaik mereka. Sebab, lingkungan belajar kondusif dan parsitipatoris. Guru mengajak mereka tampil dengan penuh percaya diri di hadapan orang banyak. Tak hanya itu, dalam pembelajaran itu mereka juga belajar arti menghargai tindakan dan hasil karya teman lain. Caranya, dengan menyimak dan memberikan applause kepada temannya usai presentasi.
Baca juga: [insert page=’unik-pertunjukan-barongsai-siswa-puhua-school-awali-pembukaan-pasar-ramadan-ump’ display=’link’ inline]
“Good morning, I want talk about taste sweet and salty food. Chocolate and donat are sweet food. My favorit sweet food is chocolate, cake and pizza. My favority salty food is burger, thank you,” ucap salah satu siswa kelas 1 saat presentasi di depan kelas yang disambut tepuk tangan oleh teman-temannya.