Cilacap, Serayunews.com-Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Khusus High Risk Klas II A Karanganyar Nusakambangan Cilacap sudah mulai dihuni oleh narapidana. Ada sebanyak 14 narapidana terorisme yang ditempatkan di lapas yang baru diresmikan Agustus kemarin.
“Total isi sudah ada 14 napi,” kata Koordinator Lapas Se Nusakambangan dan Cilacap Erwedi Supriyatno, kemarin.
Napi yang menempati sel-sel di Lapas dengan pengamanan super maximum security (SMS) ini, empat diantaranya merupakan narapidana terorisme yang baru saja dipindahkan ke Nusakambangan, dari Lapas Gunung Sindur Bogor Jawa Barat dan Lapas Kelas 1 Cipinang Jakarta, pada Senin (6/10) lalu.
Sedangkan 10 napiter lain yang dipindahkan ke Lapas Karanganyar ini berasal dari lapas Kelas II A Besi dan Kelas II A Pasir Putih.
“Ada 16 napi terorisme yang dipindakan ke Nusakambangan, tiga dari Gunung Sindur dan 13 dari Lapas Cipinang, empat orang menempati Lapas Karanganyar dan selebihnya di Lapas Besi,” ujar Erwedi, kemarin.
Empat orang napi yang menempati Lapas Karanganyar ini, satu napi dari lapas Gunung Sindur dan tiga dari lapas Cipinang. Para napiter ini menempati blok A dan blok B, dengan sistem one man one cell.
Jumlah ini, kata dia akan terus bertambah, karena sebelumnya direncanakan akan ada sekitar 40 orang napiter dari Lapas Gunung Sindur yang bakal dipindahkan ke Lapas Karanganyar yang baru diresmikan pada Agustus lalu.
Lapas Khusus Karanganyar ini dilengkapi dengan pengamanan menggunakan alat berteknologi sistem high tech dan diperuntukan bagi napi yang memiliki tingkat risiko tinggi atau high risk.
Pengamanannya dipantau dengan CCTV 24 jam, automatic door lock, control room, pelacak sinyal, penggunaan alat audio dan rekam suara pada setiap kamar hunian, pemasangan pagar (keliling) kejut, serta penerapan zero identity bagi petugas permasyarakatan di Lapas Karanganyar.