SERAYUNEWS – Tiramisu nama yang manis di telinga, lembut di lidah, dan hangat di hati. Pencuci mulut asal Italia ini tak hanya memikat karena rasa kopi dan kejunya yang khas, tetapi juga menyimpan sejarah dan filosofi yang menarik. Bagaimana bisa makanan sederhana dari dapur Italia Utara kini mendunia dan masuk ke hati para penikmat kuliner? Mari kita telusuri kisah di balik lapisan-lapisan tiramisu.
Dikutip dari berbagai sumber, tiramisu adalah hidangan penutup berlapis yang berasal dari Italia. Dalam bahasa Italia, “tirami su” secara harfiah berarti “angkat aku” atau “semangatkan aku”. Nama ini merujuk pada efek menyegarkan dari kopi dan rasa manisnya yang mampu membangkitkan suasana hati.
Tiramisu klasik terdiri dari bahan-bahan utama seperti:
• Savoiardi (ladyfingers): biskuit ringan dan berpori yang menyerap cairan dengan sempurna.
• Kopi espresso: diseduh pekat dan menjadi dasar rasa.
• Keju mascarpone: lembut, creamy, dan khas Italia.
• Telur dan gula: dikocok hingga membentuk krim manis.
• Bubuk kakao: ditaburkan di atasnya sebagai sentuhan akhir.
Disajikan dingin, tiramisu menghadirkan perpaduan tekstur yang lembut, rasa manis, sedikit pahit dari kopi dan kakao, serta kelezatan keju yang khas. Satu sendok tiramisu bisa membawa Anda ke suasana kafe klasik di sudut jalanan Roma atau Venezia.
Sejarah Tiramisu di Treviso
Asal mula tiramisu hingga kini masih menjadi bahan perdebatan. Namun, sebagian besar sejarawan kuliner sepakat bahwa tiramisu pertama kali muncul pada akhir 1960-an di kota Treviso, wilayah Veneto, Italia Utara.
Salah satu versi paling dikenal menyebutkan bahwa tiramisu diciptakan di restoran Le Beccherie oleh seorang chef bernama Roberto Linguanotto bersama asistennya, Francesca Valori. Uniknya, Francesca memiliki nama gadis “Tiramisu” dan ini menjadi salah satu kisah menarik yang memperkuat nama hidangan tersebut.
Menurut cerita, tiramisu dibuat sebagai makanan penutup yang ringan namun mengenyangkan, cocok disantap setelah makan malam. Kombinasi kopi dan gula berfungsi memberikan energi, sementara tekstur lembutnya membuatnya digemari oleh berbagai kalangan anak-anak hingga lansia.
Namun, ada juga versi lain yang menyebut tiramisu berasal dari dapur rumah bordil di Italia, dibuat untuk memberi semangat pada para pelanggan sebelum pulang. Meski terdengar kontroversial, kisah ini menunjukkan bahwa tiramisu awalnya adalah makanan rakyat, bukan sajian mewah.
Perjalanan Menuju Kepopuleran
Pada tahun 1980-an hingga 1990-an, dunia mulai mengenal tiramisu. Resepnya mulai masuk ke dalam buku-buku masakan internasional, restoran-restoran Italia di Amerika dan Eropa mulai menyajikannya, dan perlahan tapi pasti tiramisu menjadi fenomena global.
Kini, tiramisu hadir dalam berbagai versi dan bentuk:
• Tiramisu klasik dalam loyang besar.
• Tiramisu individual dalam gelas cantik, cocok untuk sajian pribadi.
• Tiramisu tanpa telur atau tanpa alkohol, disesuaikan dengan selera dan kebutuhan diet.
• Tiramisu fusion dengan rasa matcha, strawberry, durian, hingga red velvet.
• Bahkan tiramisu instan dalam kemasan siap saji juga tersedia.
Di Indonesia sendiri, tiramisu bisa ditemukan di kafe-kafe kekinian, toko roti, hingga menjadi menu di pesta pernikahan. Banyak pula rumahan yang menjadikan tiramisu sebagai jualan online karena bahan-bahannya relatif mudah diperoleh.
Mengapa Dicintai Banyak Orang?
Tampilan tiramisu begitu sederhana tapi elegan dan mewah. Tiramisu juga begitu mudah dibuat. Tiramisu seperti representasi dari kehangatan Italia negara yang terkenal dengan cinta, seni, dan makanan.
Dalam budaya Italia, makanan bukan sekadar untuk kenyang, tapi sarana berkumpul, berbagi, dan menikmati hidup. Tiramisu hadir di tengah-tengah itu. Ia bukan sekadar dessert, tapi simbol kasih sayang, perhatian, dan tentu saja, kenikmatan hidup.
Jadi, lain kali Anda menikmati tiramisu baik di restoran mewah atau buatan sendiri di rumah ingatlah bahwa Anda sedang mencicipi sejarah, budaya, dan cita rasa dunia yang sudah melampaui batas-batas negara. Satu sendok tiramisu bisa membuat siapa pun tersenyum, dan seperti namanya, mengangkat semangat. Selamat menikmati, dan buon appetito!