
SERAYUNEWS – Pemerintah kembali menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Sementara Kesejahteraan Sosial (BLTS Kesra) kepada puluhan ribu warga Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Program bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) ini diberikan untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang dinamis.
Setiap keluarga penerima manfaat (KPM) mendapatkan total bantuan Rp900 ribu untuk periode Oktober–Desember 2025. Penyaluran dilakukan secara tunai melalui Kantor Pos yang tersebar di seluruh wilayah Cilacap.
Berdasarkan data Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Cilacap, jumlah penerima BLTS Kesra tahun 2025 mencapai 81.306 KPM. Proses penyaluran dimulai sejak 21 November 2025.
Kabid Perlindungan Jaminan Sosial dan Pengolahan Data Dinsos PPPA Cilacap, Rohmat Kusyanto, menyampaikan bahwa jumlah tersebut merupakan hasil pemutakhiran data di tingkat desa.
“Ini yang layak menerima. Tadinya lebih, ada 133.142 KPM. Dan ada 50.000 lebih dinilai nggak layak, terus dihapus,” ujarnya, Rabu (3/12/2025).
Rohmat menjelaskan proses verifikasi dan validasi (verval) dilakukan secara ketat oleh aparatur desa bersama para pendamping sosial. Semua data kemudian masuk ke Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Dan yang mem-verval ini teman-teman dari desa, ditambah pendamping. Kemudian mereka tercantum dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN),” terangnya.
Ia menegaskan bahwa BLTS Kesra merupakan bantuan bersifat sementara, sehingga tidak menjamin penerimanya akan mendapatkan bantuan serupa di tahun berikutnya.
“Besok kalau sudah Desember ke sana, kami tidak menjamin akan dapat lagi, karena ini bantuan dari pemerintah dalam rangka stimulan untuk mendorong kemampuan masyarakat agar punya daya beli yang tinggi,” ujarnya.
Rohmat berharap penerima manfaat menggunakan dana bantuan secara bijak, termasuk sebagai modal usaha kecil agar lebih berdaya secara ekonomi.
“Kami berharap nantinya masyarakat ini benar-benar mampu, dalam arti mereka bisa mengembangkan ekonomi,” jelasnya.
“Jadi tidak hanya konsumtif belaka, namun bagaimana bisa mengembangkan hidup mereka karena kebutuhan primernya kan sudah disediakan,” tambahnya.
Selain BLTS Kesra, pemerintah juga menyalurkan berbagai program bantuan lainnya. Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) menjangkau 164.700 KPM, khususnya kelompok miskin ekstrem.
“Ini yang reguler dan memang penerimanya sudah terdaftar ya. Dan ini dipersyaratkan khusus untuk peringkat 1-4, mereka yang sangat rentan, artinya tergolong miskin ekstrim, baru dua bulan kemarin kita salurkan,” kata Rohmat.
Program Keluarga Harapan (PKH) juga terus berjalan dengan jumlah penerima mencapai 62.373 KPM.
Sementara di sektor kesehatan, pemerintah menjamin layanan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK) kepada 714.000 penduduk Cilacap, ditambah 82.000 penduduk yang dibiayai melalui anggaran daerah.
“Ini artinya sekitar 35–36 persen penduduk di Cilacap sudah dijamin kesehatannya,” pungkas Rohmat.