Banyumas, serayunews.com
Kepala UPTD Pengelola Sarana dan Prasarana Perhubungan Dishub Kabupaten Banyumas, Taryono ST MPA mengatakan, tusi Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) mulai dilaksanakan oleh DISHUB Kabupaten Banyumas sejak tahun 2021 lalu. Sebagai awalan, pihaknya mendapat bantuan hibah dari Kementerian Perhubungan untuk pembangunan dua halte sungai atau dermaga yang berlokasi di Desa Papringan, Kecamatan Banyumas dan Tambaknegara, Kecamatan Rawalo.
“Ketika mengikuti kegiatan Pendidikan Kepemimpinan Pengawas, peserta diharuskan untuk melakukan inovasi pelayanan publik, sehingga kemudian dengan dukungan Kepala Dinas Perhubungan selaku Mentor kami menginisiasi Angsamas pada bulan Juni 2021,” jelasnya, Senin (19/9/2022).
Taryono memaparkan, Angsamas ini menerapkan pola pemberdayaan masyarakat. Mengingat pada saat itu Dishub Banyumas tidak memiliki perahu dan barumengelola dua dermaga. Dishub Banyumas terus gencar sosialisasi dengan mengajak Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) serta masyarakat sekitar sungai. Hingga pada akhirnya Paguyuban Wisata Kalisuren Bumdes Papringan mulai mengoperasikan satu perahu yang melintasi dua dermaga tersebut.
Pada perkembangannya kemudian berhasil mengajak Paguyuban Masyarakat Pariwisata Serayu (PMPS) yang mengoperasikan dua perahu. Kemudian Bumdes Tambaknegara juga mengoperasikan dua perahu. Sehingga sampai saat ini sudah ada lima perahu yang beroperasi.
“Untuk sekarang ini perahu-perahu yang beroperasi lebih banyak berfungsi sebagai wisata susur sungai. Sedangkan untuk fungsi penyeberangan atau konektivitas antar wilayah hulu dan hilir Sungai Serayu masih minim. Sebenarnya ini tidak masalah, yang terpenting Sungai Serayu menjadi ramai dengan aktivitas yang membuat ekonomi masyarakat sekitarnya juga meningkat,” tuturnya.
Dukungan serta support dari pemerintah pusat maupun daerah terus mengalir untuk perkembangan angkutan Sungai Serayu. Untuk tahun 2022 ini sudah ada alokasi anggaran Rp1,2 miliar untuk pengadaan dua unit kapal wisata. Dua unit itu kapasitas penumpang masing-masing 24 orang. Selain itu juga ada anggaran pembuatan kolam labuh atau garasi kapal dengan anggaran Rp1 miliar. Baik pengadaan kapal maupun pembuatan kolam labuh ini sudah berjalan dan perkiraannya akan selesai pada akhir tahun ini. Kolam labuh atau cerukan kapal berdampingan dengan Halte Sungai Desa Tambaknegara.
Sementara itu, Kemenhub juga mengalokasikan anggaran untuk pembangunan tambahan Dermaga baru di Kabupaten Banyumas. Sebelumnya dari hasil kajian, ada 5 calon lokasi dermaga di sepanjang Sungai Serayu yaitu di Kedunguter, Papringan, Sokawera Kidul, Tumiyang, dan Tambaknegara.
Untuk pembangunan halte di Kedunguter semula sudah ada alokasi Rp2,5 miliar tahun ini dari Kemenhub. Dishub bertugas mengurus rekomendasi teknis (rekomtek) ke Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) di Yogyakarta. Saat ini rekomtek sudah turun dan sudah mereka kirimkan ke Kementerian PUPR. Hanya saja untuk pembangunannya belum bisa berjalan tahun ini karena harus ada review Detail Engineering Desaign (DED) terlebih dahulu.
“Kita harapkan tahun 2023 bisa terlaksana proses pengadaan barang jasa pembangunan dermaga di Kedunguter. Pengadaan sendiri oleh BPTD Wilayah X Provinsi Jateng dan DIY. Sebab, sebelumnya ada pergeseran lokasi sesuai rekomendasi BBWSSO,” terang Taryono.
Meskipun baru ada dua dermaga, namun inovasi Dishub Banyumas di bawah kepemimpinan Agus Nur Hadie SSos MSi, sudah berhasil menggeliatkan keramaian di wilayah Sungai Serayu. Masyarakat cukup meminati wisata susur sungai, terlebih saat akhir pekan. Dermaga Papringan juga memiliki sentra batik yang merupakan hasil produksi dari UMKM setempat.
“Ke depan kerja-kerja ini menjadi kolaborasi antar OPD dan instansi maupun kelompok masyarakat di Kabupaten Banyumas, Dishub menyediakan dermaga, kemudian Dinporabudpar yang mengupayakan meramaikan dari sisi pariwisata dan Dinakerkop UKM dan pelaku UMKM mengisi dari sisi produk-produk UMKM,” katanya.
Melihat perkembangan pesat wisata Sungai Serayu, Ketua Komisi II DPRD Banyumas, Subagyo SPd MSi mengatakan, perkembangan tersebut tak lepas dari campur tangan Dishub Banyumas yang sudah berinovasi dengan cermat. Menurutnya, Sungai Serayu menyimpan banyak potensi, termasuk keindahan sekitarnya yang bisa menarik wisatawan.
“Kerjasama antardinas sesuai dengan tupoksi masing-masing ini akan mampu menggeliatkan kehidupan Sungai Serayu, ekonomi warga sekitar juga terdongkrak dan dalam jangka panjang, tentunya menjadi sumber PAD bagi Kabupaten Banyumas,” kata Subagyo.