SERAYUNEWS– Jabatan kepala desa ternyata juga diminati oleh anak muda. Bahkan, mereka yang sudah mapan di pekerjaannya akhirnya banting stir memilih menjadi kepala desa.
Adalah Anugrah Elan Septian, calon kades Medayu kelahiran tahun 1997 merupakan anak ke 2 dari tiga bersaudara dari pasangan suami istri Atas dan Khotimah.
Elan rela keluar dari pekerjaannya di salah satu perbankan. “Saya jadi pegawai perbankan sudah 2 tahun. Ini pilihan dan saya memilih membersamai masyarakat Medayu Wanadadi Banjarnegara,” kata alumni manajemen Universitas Teknologi Yogyakarta tahun 2021 ini.
Menurut Elan, selain dukungan dari orang tua dan keluarga, keinginan menjadi kepala desa didasari dari keinginan membawa Medayu menjadi desa yang makin maju. “Teman-teman di Medayu banyak potensinya. Ini adalah tantang yang harus diselesaikan agar potensi ini bisa menjadi prestasi dan kebanggaan,” katanya.
Dia mengatakan, menjadi bagian pemerintahan desa merupakan impian dirinya. Kemudian, pada 5 Maret 2024 kemarin adalah wujud dari impiannya sehingga bisa terpilih menjadi kepala desa terpilih. “Tinggal menunggu pelantikan yang informasinya nanti di akhir bulan April 2024,” katanya.
Keberhasilan dirinya menjadi bukti trend positif jika generasi muda harus berani tampil dan ambil peran. Menurut Elan, hasil Pileg 2024 merupakan sesuatu hal yang mempengaruhi masyarakat yaitu masyarakat mulai mempercayakan kepemimpinan kepada yang muda.
“Alhamdulillah hasil pilkades kemarin saya mendapatkan dukungan dari masyarakat sebanyak 1.318 suara atau mendapatkan dukungan mutlak dari masyarakat Medayu,” katanya.
Seperti diketahui Banjarnegara baru saja melaksanakan pilkades serentak. Dinamika pelaksanaan pilkades serentak di Banjarnegara cukup memanas karena sempat ada penundaan.
Pemerintah kala itu memutuskan adanya penundaan pilkades. Hanya saja keputusan tersebut ditentang masyarakat. Masyarakat kemudian melakukan demo di beberapa titik secara massif.
Masyarakat pun mencoba mendatangi Pj Bupati Banjarnegara dan menginginkan proses pilkades di Banjarnegara tidak ditunda. Desakan yang besar dari masyarakat membuat pilkades akhirnya tetap dilaksanakan sesuai dengan jadwal semula.