SERAYUNEWS – Ketahui apa saja faktor yang mempengaruhi pembakaran kalori. Bagi kamu yang menjalani gaya hidup sehat maupun diet, simak informasi berikut ini.
Upaya menurunkan berat badan tidak hanya cukup membatasi asupan makanan dan minuman tetapi juga olahraga. Namun, perhatikan juga faktor-faktor yang mempengaruhi pembakaran kalori agar upaya menurunkan berat badan berhasil.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembakaran kalor pada tubuh. Pembakaran kalori adalah proses saat tubuh menggunakan energi yang disimpan dalam bentuk kalori untuk melakukan berbagai aktivitas atau fungsi dalam tubuh.
Kalori adalah nilai yang menunjukkan jumlah energi yang diperoleh dari makanan atau minuman. Kalori diubah menjadi energi dengan cara proses metabolisme.
Energi yang dihasilkan dari kalori dalam tubuh tersebut akan digunakan untuk mendukung fungsi berbagai organ tubuh. Saat ada sisa kalori yang tidak diubah menjadi energi maka akan disimpan dalam tubuh sebagai lemak.
Itulah mengapa mengonsumsi makanan yang berkalori tinggi bisa meningkatkan berat badan apabila tidak melakukan aktivitas fisik ataupun olahraga dengan rutin.
Dengan begitu kalori bisa terbakar dengan baik jika ada aktivitas fisik dengan banyak bergerak hingga melakukan olahraga. Jika sedang diet dan mau menurunkan berat badan maka perlu melakukan aktivitas yang dapat membakar kalori dalam tubuh.
Perkembangan teknologi kesehatan dan olahraga modern, kini dapat melakukan pemantauan pembakaran kalori jadi lebih mudah.
Mengutip dari buku Rahasia Sehat Orang China, T. Colin Campbell, Ph.D., (2013), pembakaran kalori penting untuk mengelola berat badan dan kesehatan. Pembakaran kalori tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Tidak hanya sekadar aktivitas fisik ataupun olahraga berat yang mempengaruhi pembakaran kalori. Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi pembakaran kalori tubuh:
Berapa berat badanmu sekarang? Berat badan yang tinggi akan membakar lebih banyak kalori. Jika dibandingkan orang dengan berat badan yang lebih ringan saat melakukan aktivitas sama.
Berat badan yang tinggi maka semakin banyak juga kalori yang dibakar saat melakukan aktivitas fisik. Namun, bagi orang-orang yang sudah memasuki kategori obesitas, mereka akan kesulitan untuk bergerak.
Ketika melakukan aktivitas fisik yang cepat bisa juga cepat merasa lelah. Harus berhati-hati dan tidak memaksakan diri berolahraga.
Komposisi tubuh juga mempengaruhi terbakarnya kalori. Setiap orang memiliki komposisi tubuh yang berbeda-beda. Ada yang terlihat besar dan kekar karena memilki massa otot yang kuat.
Adapula yang gemuk tetapi karena banyak penumpukan lemak. Otot akan membakar lebih banyak kalori daripada lemak.
Semakin sering intensitas fisik yang dilakukan maka semakin banyak juga kalori yang dibakar. Ketika intensitas tinggi seperti berlari, bersepeda, berenang, dapat membakar kalori yang lebih banyak dibandingkan dengan aktivitas dengan intensitas rendah seperti berjalan.
Berapa lama aktivitas fisik yang dilakukan tentunya juga mempengaruhi jumlah kalori yang terbakar. Semakin lama beraktivitas untuk seluruh badan maka lebih banyak terjadi pembakaran kalori.
Namun, perlu diperhatikan jangan terlalu memforsir tubuh saat olahraga berat. Jangan sampai jatuh sakit atau cedera karena memaksakan diri olahraga intensitas tinggi dengan obsesi turunkan berat badan.
Bukan hanya soal aktivitas fisik saja yang jadi perhatian utama untuk membakar kalori. Proses metabolisme juga akan mempengaruhinya.
Metabolisme basal seperti bernapas, menjalankan fungsi organ dalam tubuh, pembentukan jaringan dan sel, proses pencernaan dan lainnya.
Itulah beberapa faktor yang mempengaruhi pembakaran kalori tubuh. Kalau sedang diet pastikan juga mengonsumsi makanan sehat dan bergizi.
***