SERAYUNEWS – Pergantian pelatih Timnas Indonesia dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert masih menjadi topik hangat di kalangan fans sepak bola Tanah Air.
Perubahan ini menuai pro dan kontra, apalagi setelah Timnas dilibas Australia dengan skor 5-1.
Banyak pihak menilai bahwa perbedaan strategi antara kedua pelatih cukup mencolok serta mempengaruhi performa tim di lapangan.
Bek Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, ikut memberikan pandangannya terkait perbedaan gaya kepelatihan antara Kluivert dan Shin Tae-yong.
Menurutnya, keduanya memiliki pendekatan yang berbeda dalam melatih tim, tetapi sama-sama merupakan pelatih berkualitas dengan visi masing-masing.
Calvin Verdonk optimis Kluivert bisa membawa Timnas Indonesia ke arah yang lebih baik.
Meski STY juga telah banyak berkontribusi dalam meningkatkan performa Timnas Indonesia selama masa kepemimpinannya, ia memilih untuk tidak membandingkannya dengan Patrick.
“Dia punya visi sendiri, dan Shin Tae Yong punya visi sendiri,” katanya tak lama ini.
Akan tetapi, Verdonk tak menjelaskan detail sepert apa beda antar kedua pelatih itu.
Untuk diketahui, salah satu perbedaan mencolok yang dikenal dari gaya kepelatihan Kluivert dan Shin Tae-yong adalah pendekatan taktik yang mereka gunakan.
Shin Tae-yong kerap mengeluarkan gaya bermain yang mengutamakan pressing tinggi dan disiplin dalam bertahan.
Ia juga sering kali menekankan pentingnya kebugaran fisik pemain serta transisi cepat dalam menyerang.
Di sisi lain, Patrick Kluivert lebih dikenal dengan pendekatannya yang bernama Total Football.
Gaya ini tampak dalam pertandingan melawan Australia dimana Timnas Indonesia mencoba bermain terbuka.
Namun, strategi ini belum sepenuhnya efektif karena para pemain terlihat masih beradaptasi dengan sistem baru yang diterapkan oleh Kluivert itu.
Timnas Indonesia kini bersiap untuk menghadapi tantangan selanjutnya di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Di bawah arahan Patrick Kluivert, Timnas dijadwalkan bertanding melawan Bahrain pada 25 Maret 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Pertandingan ini bakal menjadi ujian penting bagi Kluivert dalam membuktikan bahwa gaya kepelatihannya dapat membawa Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi.
Dengan skuad yang masih beradaptasi dengan sistem baru, maka laga ini bakal menjadi momentum penting untuk mengukur sejauh mana perkembangan tim di bawah kepemimpinan Kluivert.
Sementara itu, bagi fans Timnas, pergantian pelatih memang selalu menjadi hal yang penuh tantangan serta ketidakpastian.
Namun, kini diketahui bahwa kata Verdonk, baik Kluivert maupun Shin Tae-yong merupakan pelatih yangmemiliki visi besarnya sendiri-sendiri.
Kini, tinggal menunggu bagaimana Kluivert bisa mengimplementasikan strateginya agar Timnas Indonesia mampu terbang ke Amerika Serikat pada 2026 nanti.***