SERAYUNEWS-Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) akan melanjutkan dua program kegiatan masing-masing Gerakan Bersama Rakyat (Gebrak) Gotong Royong dan Kegiatan Bupati Tilik Desa. Pasalnya dua program itu dianggap berhasil mendorong keberhasilan pembangunan di desa.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinpermasdes) Purbalingga Eny Sosiatman kepada wartawan, Jumat (31/5/2024) membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan dua program itu akan kembali dilaksanakan mulai pertengahan bulan Juni 2024 hingga bulan September 2024. “Lokasinya di 16 desa. Masing-masing 8 desa untuk kegiatan Gebrak Gotong Royong dan 8 desa kegiatan tilik desa,” paparnya.
Disampaikan, pengumpulan aspirasi di kegiatan seperti ini kita rasa lebih efektif menggali kebutuhan masyarakat karena mungkin mereka lebih terbuka ketika berkomunikasi langsung dengan bupati dan jajaran Pemkab Purbalingga. Kegiatan ini juga sebagai media untuk memantau kinerja pemerintahan desa dalam upaya untuk meningkatkan IDM (Indek Desa Membangun).
“Tapi core-nya kegiatan ini adalah pemberdayaan pemerintahan desa dan masyarakat desa, diharapkan dapat menstimulan masyarakat desa untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan,” lanjutnya.
Pihaknya sudah melaksanakan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) untuk mempersiapkan pelaksanaan dua kegiatan itu. Dia menekankan bahwa inti dalam kegiatan itu adalah pelaksanaan gotong royong seperti yang sudah dilaksanakan sebelumnya. Rakornis dihadiri oleh beberapa pimpinan maupun perwakilan dari OPD, Badan, Dinas, Bagian dan BUMD, PMI, BAZNAS, BPJS serta mitra kerja pemerintah Kabupaten Purbalingga.
“Keseluruhannya sepakat untuk berkontribusi melalui program kerjanya masing-masing untuk mendukung kegiatan Gebrak maupun kegiatan Bupati Tilik Desa,” katanya lagi.
Dalam kesempatan terpisah Bupati Tiwi menyampaikan pembangunan di desa menjadi prioritas. Oleh karena itu program untuk menstimulus pembangunan di desa terus dilanjutkan, termasuk Gebrak Gotong Royong dan Tilik Desa. “Ini juga sesuai dengan misi bupati dan wabup untuk meningkatkan pembangunan berbasis desa dan kawasan perdesaan melalui optimasi penyelenggaraan pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat desa,” tegasnya.
Pembangunan desa di Kabupaten Purbalingga juga mulai menuai sukses. Terbukti di tahun 2023 tak ada lagi desa yang masuk kategori desa tertinggal di Kabupaten Purbalingga. “Angka Indeks Pembangunan Desa (IDM) kita terus naik dari tahun ke tahun,” ungkapnya.
Pada publikasi KemendesPDDT, IDM Purbalingga sebesar 0,69 pada 2021, meningkat menjadi 0,71 pada 2022 dan naik lagi menjadi 0,78 pada 2023. Hal ini, menjadikan kategorinya meningkat dari berkembang menjadi maju. “Dari 224 desa yang ada di Purbalingga, sebanyak 49 masuk kategori berkembang, 151 kategori maju dan 24 desa masuk kategori mandiri. Desa yang kategori maju dan mandiri semakin meningkat,” imbuhnya.