Sumpiuh, serayunews.com
Manager Humas Daop 5 Purwokerto, Ayep Hanapi menjelaskan, sekitar pukul 16.19 WIB, pihaknya mendapati laporan dari petugas palang pintu bahwa ada bus yang tertabrak kereta api Ranggajati relasi Jember-Cirebon di Jpl 501 (Perlintasan Resmi Terjaga) petak Stasiun Tambak-Sumpiuh.
“Menurut informasi, bahwa sekitar pukul 16.19 WIB, di Jpl 501 melintas 2 KA yang hampir bersamaan di jalur hulu dan hilir, di jalur hulu melintas KA Wijayakusuma. Setelah KA Wijayakusuma lewat, bus dari arah barat dengan nomor polisi AA 7155 QD melewati lajur sebelah kanan dan menerobos palang pintu masih masih tertutup. Pada saat bersamaan datang KA Ranggajati di jalur hilir. Masinis sudah membunyikan semboyan 35 (klakson panjang, red) tetapi karena jarak yang sudah pendek dan bus akhirnya menemper KA,” ujar dia.
Bus tersebut tertabrak pada sisi kiri bagian depan. Setelah tertabrak KA, bus pun terpental hingga akhirnya bus yang dikemudikan oleh Karisun (40), warga Desa Rantewringin, Kecamatan Bulupesantren, Kabupaten Kebumen menabrak pengemudi sepeda ontel yang berada di tak jauh dari bus. Pesepeda itu adalah Soleh, warga Desa Slandaka, Kecamatan Sumpiuh.
Dari kejadian tersebut, pesepeda meninggal dunia. Sementara, sopir dari bus yang tertabrak kereta, selamat.