SERAYUNEWS – Dalam ajaran Islam, menyayangi anak yatim merupakan salah satu perbuatan yang sangat dianjurkan dan mendapat perhatian khusus.
Anak yatim adalah anak yang kehilangan ayahnya sebelum mencapai usia dewasa, sehingga tidak memiliki penopang utama dalam kehidupan.
Islam sebagai agama yang penuh dengan kasih sayang dan keadilan, mengajarkan umatnya untuk memperhatikan, melindungi, dan menyayangi anak yatim.
Menyayangi anak yatim sangat dianjurkan dalam Islam karena mereka adalah golongan yang lemah dan membutuhkan perlindungan serta perhatian dari orang-orang di sekitarnya.
Islam sebagai agama yang menekankan keadilan, kasih sayang, dan kesejahteraan sosial, melihat perlakuan terhadap anak yatim sebagai salah satu indikator utama keimanan dan kemuliaan seseorang.
Rasulullah SAW sendiri adalah yatim piatu, dan beliau menunjukkan perhatian besar terhadap anak yatim dalam banyak ajarannya.
Selain itu, menyayangi anak yatim adalah bentuk nyata dari pelaksanaan ajaran Islam tentang berbagi dan peduli terhadap sesama.
Islam mengajarkan umatnya untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga membantu mereka yang membutuhkan, termasuk anak yatim.
Dengan menyayangi anak yatim, seorang Muslim tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi juga memperbaiki kondisi sosial masyarakat.
Menyayangi anak yatim juga mendatangkan berkah dalam kehidupan seseorang.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mengusap kepala anak yatim karena Allah, maka baginya kebaikan dari setiap rambut yang diusapnya” (HR. Ahmad).
Oleh karena itu, menyayangi anak yatim tidak hanya memberikan manfaat kepada anak yatim itu sendiri, tetapi juga memberikan pahala dan keberkahan bagi orang yang melakukannya.
Islam mengajarkan umatnya untuk selalu berbuat baik kepada anak yatim. Berbuat baik bisa Anda lakukan dalam berbagai bentuk, seperti memberikan perhatian, mengajak bermain, atau sekadar menunjukkan rasa kasih sayang.
Perbuatan baik ini akan memberikan anak yatim perasaan dicintai dan dihargai, sehingga mereka tidak merasa sendirian dalam menghadapi kehidupan.
Rasulullah SAW bersabda, “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini,” kemudian beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah beliau serta merenggangkan keduanya. (HR. Bukhari).
Memberi makan anak yatim merupakan bentuk nyata dari rasa kasih sayang dan perhatian terhadap mereka. Dalam Islam, memberi makan anak yatim termasuk amal yang dianjurkan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, “Maka terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.” (QS. Ad-Duha: 9).
Memberi makan anak yatim tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik mereka, tetapi juga memberikan rasa aman dan perhatian.
Pendidikan adalah hak setiap anak, termasuk anak yatim. Membiayai pendidikan anak yatim adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan masa depan mereka yang cerah.
Islam mendorong umatnya untuk membantu anak yatim dalam mendapatkan pendidikan yang layak, sehingga mereka bisa mandiri dan berdaya guna di masa depan.
Dengan membiayai pendidikan anak yatim, kita tidak hanya membantu mereka dalam jangka pendek, tetapi juga memberikan bekal yang akan bermanfaat sepanjang hidup.
Memberikan pakaian yang layak dan sebagian harta kepada anak yatim adalah bentuk lain dari menyayangi mereka.
Islam mengajarkan umatnya untuk berbagi dengan orang yang membutuhkan, terutama anak yatim.
Memberikan pakaian yang baik dan layak adalah bagian dari menjaga kehormatan dan martabat mereka.
Selain itu, memberikan sebagian harta kepada anak yatim juga merupakan bentuk kedermawanan dalam Islam.
Salah satu pesan penting dalam Islam adalah untuk tidak menghardik anak yatim. Menghardik atau memperlakukan anak yatim dengan kasar adalah perbuatan yang sangat dilarang.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, “Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.” (QS. Ad-Duha: 9).
Islam mengajarkan umatnya untuk selalu bersikap lemah lembut dan penuh kasih sayang terhadap anak yatim, agar mereka merasa dihargai dan dicintai.
Demikian cara menyayangi anak yatim menurut Islam yang bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga informasi ini bermanfaat.***(Umi Uswatun Hasanah)