Advertisement
Advertisement
SERAYUNEWS– Bulan Ramadan sebenarnya bisa menjadi momentum bagi kita untuk mengevaluasi cara mengelola keuangan rumah tangga. Namun, seringkali tabungan kita justru lebih cepat berkurang untuk memenuhi beragam keperluan saat Ramadan atau menjelang lebaran nantinya.
Dosen Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Dr Rio Dhani Laksana menyebutkan, banyak orang beranggapan bahwa pengeluaran saat bulan Ramadan akan jauh lebih hemat. Namun, kenyataannya kita dapat mengeluarkan uang lebih banyak untuk kegiatan berbuka puasa maupun persiapan menyambut Lebaran.
Hal itu akan terjadi, apabila kita kurang cermat mengatur keuangan selama bulan Ramadan ini. Apabila Anda ingin memiliki tabungan yang cukup untuk liburan dan mudik lebaran, sebaiknya kita mulai mengatur pengeluaran sedini mungkin.
Berikut ini beberapa cara jitu mengatur keuangan supaya tetap terkendali selama Ramadan:
Pada bulan Ramadan, kita tentunya akan mendapat banyak undangan berbuka puasa dari berbagai pihak teman maupun rekan. Sebaiknya kita dapat memilih dengan bijak mana kegiatan buka bersama yang perlu Anda datangi. Kecuali acara buka puasa yang diadakan dan dibiayai oleh pemilik acara (misalnya kantor tempat kita bekerja).
Kita perlu menginggat bahwasannya undangan bukan sesuatu yang wajib didatangi. “Tolaklah dengan baik undangan berbuka puasa yang kita rasa tidak begitu penting untuk kita yang harus kita keluarkan secara pribadi untuk acara tersebut,” ujarnya Kamis (14/3/2024).
Pada bulan Ramadan, kita biasanya berbelanja untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Saat belanja tetap diingat untuk membeli barang-barang yang penting untuk dikonsumsi saat bulan Ramadan maupun saat lebaran. Saat lebaran diskon besar memang kerap menggoda tetapi kita harus tetap berbelanja sesuai kebutuhan dan rencana yang disusun.
“Biasakan kita untuk mencatat pengeluaran harian agar dapat membantu dan mengatur pengeluaran serta selalu disiplin terhadap rencana keuangan yang sudah kita susun,” tutur dia.
Bila memungkinkan, kita dapat memasak sendiri menu makanan sahur dan buka puasa. Untuk yang sudah berkeluarga belanja bahan makanan dan minuman cenderung lebih murah dibandingkan membeli yang sudah berupa masakan jadi.
Sedangkan jika kita masih sendiri ada alternatif kita dapat memanfaatkan takjil yang sering dibagikan gratis di masjid terdekat atau membeli di tempat makan yang relatif kita anggap murah tetapi enak untuk buka atau sahur.
Pada bulan Ramadan, banyak toko dan penyedia jasa yang berlomba-lomba mengadakan diskon dan promo khusus Lebaran. Kita dapat memanfaatkan promo tersebut untuk keperluan sehari-hari atau membeli perlengkapan persiapan menjelang lebaran, seperti baju, roti ataupun makanan saat lebaran.
“Jangan lupa kita hanya membeli barang-barang yang dibutuhkan untuk menghindari pemborosan,” imbaunya.
Sebelum menerima THR kita harus merencanakan pengeluaran yang akan dilaksanakan menggunakan uang tersebut misalnya anggaran untuk mudik, anggaran untuk memberikan uang saku untuk saudara saat mudik, maupun anggaran saat kita lebaran di kampung halaman.
Biaya transportasi saat silaturahmi, menyediakan makanan dan minuman selama Lebaran, hingga soal belanja baju Lebaran. Tak lupa pula budget khusus untuk pengeluaran zakat, infak, dan sedekah. Jika memungkinkan kita mulai membuat rekening khusus Ramadan.
Kita coba mengitung total pengeluaran selama Ramadan saat ini, sehingga kita bisa membuat perkirakan kebutuhan ramadhanuntuk tahun depan. Perkiraan tersebut bisa dengan menambahkan 5-10 persen dari total budget Ramadan tahun ini.
Lalu bagi total biaya tersebut ke dalam 12 bulan untuk menentukan jumlah yang mesti ditabung setiap bulan untuk persiapan Ramadhan yang akan datang. Bahkan akan lebih baik jika kita bisa menabung dari sebagian THR yang kita terima untuk dana darurat.
Demikianlah beberapa cara agar kita dapat mengatur keuangan sepanjang bulan Ramadan dengan baik. Kita harus menjaga kondisi keuangan sepanjang bulan penuh berkah ini agar kita nantinya dapat merayakan Lebaran dengan suka cita.