Di tempat-tempat itu, Ganjar mengecek secara detil semua sarana prasarana terpenuhi untuk sekolah menggelar pembelajaran tatap muka. Bahkan di SMAN 2 Salatiga, Ganjar sampai mengecek semburan cairan disinfektan yang terpasang di depan pintu gerbang sekolah.
Saat hendak masuk ke sekolah itu, Ganjar menghentikan langkahnya karena melihat semburan air dari alat penyemprot disinfektan itu. Ia kemudian memanggil kepala sekolah. Kepada kepala sekolah dan menanyakan cairan apa yang digunakan.
“Ini cairannya pakai apa, sudah dipastikan apa belum cairannya aman untuk siswa,” tanya Ganjar.
Kepala sekolah SMAN 2 Salatiga, Muhammad Sahli langsung mendatangi Ganjar. Ia mengatakan tidak tahu cairan apa yang digunakan untuk menyemprot itu.
“Tidak tahu pak, nanti saya cek,” katanya.
Ganjar kemudian memanggil Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga dan menanyakan cairan apa yang digunakan. Kepada Ganjar, Kadinas Kesehatan Salatiga, Siti Zuraidah mengatakan bahwa cairan disinfektan yang besar digunakan masyarakat adalah klorin.
“Sebagian besar cairan disinfektan yang digunakan selama ini adalah klorin. Tapi yang ini saya belum tahu pak, nanti saya cek,” ucapnya.
Ganjar langsung meminta kepala sekolah mematikan semprotan cairan disinfektan yang belum diketahui pasti keamanannya itu. Ia meminta pihak sekolah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.
“Ini mesti clear betul, konsultasikan dengan Dinas Kesehatan. Tolong Dinkes dicek ini cairannya apa, pastikan aman. Sebab kalau tidak, dan ini ada zat yang berbahaya, saya khawatir nanti akan jadi penyakit. Tolong ini dipastikan, sementara dimatikan saja,” tegasnya.
Kepala sekolah SMAN 2 Salatiga, Muhammad Sahli membenarkan belum mengecek cairan disinfektan yang digunakan itu adalah aman. Pihaknya akan langsung mengevaluasi dan berkoordinasi dengan Dinkes setempat.
“Nanti kami coba uji laboratorium, agar nanti diketahui diketahui, sehingga alatnya dipastikan sehat dan aman,” terangnya.
Selain memastikan sarana prasarana sekolah dalam kesiapannya menghadapi pembelajaran tatap muka, kedatangan Ganjar ke sejumlah sekolah di Salatiga itu juga untuk memastikan semua orang tua siswa mengizinkan anaknya belajar tatap muka. Untuk itu, dirinya berdialog dengan sejumlah orang tua siswa dan beberapa siswa yang hadir, untuk memastikan itu.
“Dan tadi jawabannya hampir semua diizinkan. Tapi tetap saya meminta pihak sekolah membuat surat pernyataan yang ditandatangani orang tua siswa agar semua aman dan nyaman. Dari hasil pantauan saya ini, alhamdulillah semua berjalan bagus, karena selain sekolah siap, ada tim asesor yang selalu melakukan pengawasan ketat,” pungkasnya.