Purbalingga, serayunews.com
“Dalam acara ini terdapat karya lukis dari para pelukis dari Purbalingga. Seperti Bambang Basuki, Efendi, El Permana, Imam Ghozali, Imam Karsono, Khadno Aprianto, Khodirin, Kurniawan, Muhammad Aminudin, Muhammad Sya’din, Sadiman Abdul Hadi, Slamet Riyadi, Suratno Amru, Sugeng Riyadi, dan Tri Herwanto,” kata Ketua Dewan Kesenian Daerah Purbalingga Bowo Leksono, Kamis (29/9/2022).
Roadshow pameran dilaksanakan di empat titik, mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB. Lokasinya adalah Pendapa Kantor Kecamatan Bobotsari pada Senin 3 Oktober 2022, Pendapa Kantor Kecamatan Kejobong pada Selasa 4 Oktober 2022 dan Pendapa Kantor Kecamatan Bukateja pada Rabu 5 Oktober 2022.
Sementara puncak pameran lukisan yang diselenggarakan atas kerjasama Dewan Kesenian Purbalingga dan CLC Purbalingga ini akan digelar di Bioskop Misbar Purbalingga, Jumat-Minggu, 7-9 Oktober 2022, pukul 09.00 – 22.00 WIB. Acara ini terbuka untuk umum.
“Selain ada pameran, agenda ini juga akan diramaikan dengan pentas seni tradisi, performance art serta sarasehan,” terangnya.
Bowo Leksono berharap, akan banyak anak muda yang hadir dan menyaksikan karya lukisan di Pameran Lukisan “Jenderal Gerilya”.
Menurut Bowo, ketika generasi muda Purbalingga melihat pameran ini, mereka akan lebih mudah mengenal Panglima Besar Jenderal Soedirman yang lahir di Purbalingga.
“Belajar sejarah melalui seni rupa, bisa lebih menyenangkan,” kata Bowo.
Selain itu, pameran yang memajang karya lukisan dari acara Melukis Soedirman di Museum Tempat Lahir Jenderal Soedirman beberapa waktu lalu ini juga sebagai ikhtiar nyata untuk menggelorakan semangat menjadi Purbalingga Bumi Soedirman.
“Program melukis dan pameran ini dikemas dengan memadukan seni dan pariwisata. Jadi, penonton pameran akan mendapatkan pengalaman visual dan kreatif ketika melihat karya para pelukis dari Purbalingga ini,” imbuh Bowo.
Kurator Pameran Lukisan “Jalan Gerilya”, Bangkit Wismo mengungkapkan bahwa lukisan yang ditampilkan lebih banyak menampilkan momen Panglima Besar Jenderal Soedirman ketika bergerilya melawan Agresi Militer Belanda.
“Sebanyak 15 karya lukisan ini telah melalui proses pemilihan bahan foto dan pengecekan sumber data. Sehingga, story yang muncul dari lukisan memiliki dasar informasi yang kuat,” kata Bangkit.
Bangkit berharap, masyarakat Purbalingga bisa menikmati lukisan yang dipamerkan.
“Lukisan-lukisan yang dipamerkan, tidak hanya memvisualkan spirit patriotik Jenderal Soedirman dengan epik, tapi juga menunjukan bukti kreativitas para pelukis dari Purbalingga,” imbuh Bangkit.
Salah satu pelukis, Khadno Aprianto menyebut program melukis dan pameran menjadi program yang bagus. Karena bisa menjadi cara untuk mengenang jasa-jasa Jenderal Soedirman, sekaligus menyalurkan kreativitas pelukis.
“Saya melukis foto ketika Jenderal Soedirman memimpin pasukan bergerilya di daerah Jogjakarta. Lukisan ini cukup sulit untuk dibuat. Karena saya harus ekstra teliti dalam menangkap anatomi dan karakter wajah dari pasukan Jenderal Soedirman,” kata Khadno.