Purwokerto, serayunews.com
Kepala UPT Damkar dan Penyelamatan Satpol PP Kabupaten Banyumas, Andaru Budilaksono menjelaskan, dari total 104 kebakaran rinciannya yakni 35 rumah tinggal, 29 bangunan ekonomi, 9 kali kendaraan, 7 kali rumput atau sampah, 1 kali bangunan pemerintah, dan 31 kebakaran lainnya.
“Di tahun 2022, kejadian kebakaran mencapai 104 kali. Kasus kebakaran bangunan rumah tinggal masih yang tertinggi dengan 35 kali kejadian. Kebakaran terbanyak terjadi di wilayah Kecamatan Purwokerto Timur, total 11 kali,” kata dia, Kamis (5/1/2022).
Andaru menambahkan, penyebab utama kebakaran tertinggi adalah korsleting listrik tercatat ada 44 kasus. Kemudian penyebab lainnya, akibat kompor atau tungku yang lupa dimatikan atau tidak dijaga, rokok atau obat nyamuk bakar dan lilin.
“Korsleting listrik masih menjadi penyebab kebakaran terbanyak di wilayah Kabupaten Banyumas. Hal ini karena masih banyak masyarakat yang belum paham bahaya listrik, sehingga masih banyak yang menggunakan kabel atau peralatan listrik belum sesuai Standar Nasional Indonesia. Selain itu masih ada juga masyarakat yang menumpuk steker dalam pada satu stop kontak,” ujarnya.
Selain menangani kasus kebakaran, pihaknya juga melakukan sejumlah kegiatan penyelamatan, seperti mengevakuasi sarang tawon sebanyak 192 kali, pelepasan cicin jari sebanyak 39 kali, penyelamatan hewan sebanyak 66 kali, longsor 11 kali, banjir 5 kali, kemanusiaan 7 kali serta berbagai kegaitan lainnya.
“Kami juga melakukan sosialisasi ke berbagai pihak, terkait penanganan pertama pada saat terjadi kebakaran sebanyak 130 kali,” katanya.