Banyumas, serayunews.com
Kabar tersebut disampaikan Wahyu, warga Desa Klapagading, Kecamatan Wangon yang merupakan paman dari salah seorang santriwati itu. Wahyu menceritakan kepada serayunews.com, dia cukup dikejutkan dengan kedatangan keponakannya R (14) yang tercatat sebagai warga Subang, Jawa Barat, beserta temannya H (14) warga Jakarta, pada Jumat (21/1/2022) pagi, sekitar pukul 03.30 WIB.
“Istri saya baru selesai salat tahajud, kemudian menyalakan lampu depan. Ternyata, di halaman depan ada dua orang sedang dalam posisi tertelungkup dan satunya miring,” ujar dia.
Merasa janggal dengan apa yang dilihatnya, sang istri langsung membangunkannnya. Hingga akhirnya, Wahyu bersama istri mendatangi kedua sosok yang tergeletak tak sadarkan diri tersebut.
Rupanya satu di antaranya ,merupakan keponakannya sendiri yakni si R. Saat itu, Wahyu dan istri langsung membopong kedua santriwati itu masuk ke dalam rumah.
“Kondisinya sudah dingin tapi akhirnya teman keponakan saya duluan yang tersadar,” katanya.
Saat sudah sadar dan bisa berkomunikasi, keduanya menceritakan bahwa mereka jadi korban penculikan. Mereka dibekap oleh beberapa orang, saat sedang membeli jajan di warung belakang ponpes pada, Kamis (20/1/2022) sekitar pukul 10.00 WIB.
Setelah dibekap dengan kain yang kemungkinan sudah dibubuhi obat bius itu, kedua santriwati tersebut di masukan ke dalam mobil dalam keadaan tak sadarkan diri.
Masih menurut cerita keponakannya, kata Wahyu, keduanya sadar dan terbangun di dekat sebuah jembatan di daerah Wangon. Beruntung sang keponakan masih bisa mengingat bahw dia punya kerabat di Wangon. Dalam kondisi lemah, R bersama H berjalan kaki menuju rumah Wahyu.
“Kami sudah laporan ke kepolisian, dan anaknya memang sudah diperiksakan ke puskesmas. Kami berharap segera tertangkap pelakunya,” katanya.