Banyumas, serayunews.com
Selain persyaratan harus sudah vaksin, hal lain yang menyebabkan masih minimnya wisatawan adalah adanya pembatasan kunjungan hanya dari wisatawan lokal Banyumas saja. Untuk sementara, Lokawisata Baturraden masih tertutup bagi wisatawan luar Banyumas
“Untuk hari biasa, tingkat kunjungan di Lokawisata Baturraden hanya pada kisaran belasan orang, terkadang 13 orang, 15 atau 16 orang, hanya saat hari Minggu saja jumlah kunjungan mencapai ratusan, itupun masih pada angka 106 orang saja,” kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Asis Kusumandani, Senin (6/9).
Kadinporabudpar menyebut, beberapa faktor yang menyebabkan tingkat kunjungan wisata masih sepi, antara lain syarat sudah vaksin bagi pengunjung serta pembatasan hanya menerima pengunjung dari lokal Banyumas saja. Selain itu, juga belum adanya publikasi meluas terkait pembukaan kembali Lokawisata Baturraden.
“Jika dilakukan publikasi secara meluas, tetapi masih ada pembatasan kunjungan hanya dari wisatawan lokal Banyumas, tetap saja menjadi kurang efektif. Dan di Kabupaten Banyumas juga baru satu objek wisata yang diperbolehkan uji coba pembukaan,” jelasnya.
Lebih lanjut Asis mengatakan, pembukaan sektor pariwisata lainnya, sangat diharapkan banyak pihak, tidak hanya dari pengelola wistaa saja, tetapi juga dari masyarakat sekitar. Di kawasan Lokawisata Baturraden sendiri terdapat 500 lebih pedagang yang menggantungkan hidup dari sektor pariwisata. Belum lagi dengan tukang parkir, pemandu wisata dan lain-lain.
“Penutupan sektor pariwisata selama dua setengah bulan ini, sangat berdampak luas terhadap masyarakat yang menggantungkan hidup dari sektor ini, jika ditotal jumlahnya sampai ribuan, sebab untuk pedagang di sekitar satu objek wisata saja, yaitu Lokawisata Baturraden ada 500 lebih,” ungkapnya.