SERAYUNEWS–Keberadaan para difabel yang belum dapat keterampilan untuk bisa hidup mandiri, tak luput dari perhatian Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermasdes) Kabupaten Banyumas. Sehingga dinas tersebut menginisiasi adanya rumah singgah untuk para difabel.
Kepala Dinsospermasdes Kabupaten Banyumas, Arif Triyanto S.Sos mengatakan, sejauh ini belum ada tempat khusus yang bisa menampung para difabel. Sehingga tidak jarang mereka menggantungkan hidup dengan berada di jalanan. Karenanya, dalam rapat bersama DPRD Banyumas baru-baru ini, pihaknya menyampaikan inisiasi untuk memanfaatkan gedung Puskesmas Purwokerto Timur 1 sebagai rumah difabel.
“Saat ini pemerintah sedang membangun gedung baru untuk Puskesmas Purwokerto Timur 1. Nantinya, jika sudah pindah menempati gedung baru, gedung puskesmas yang lama akan kita usulkan untuk menjadi rumah difabel,” kata Arif, Minggu (30/4/2023).
Rumah difabel ini, lanjutnya, merupakan bentuk kepedulian pemkab terhadap difabel. Rumah tersebut akan memiliki sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu, juga akan ada pembinaan supaya mereka bisa hidup mandiri dengan mengadakan pelatihan-pelatihan keterampilan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Menurut Arif, bangunan puskesmas tersebut cukup representatif, terdiri dari dua lantai yang tentunya akan bisa menampung difabel cukup banyak. Sekaligus juga jadi rumah tempat mereka belajar berbagai macam keterampilan.
“Tentu realisasinya, kita menunggu gedung puskesmas yang baru jadi dulu. Setelah gedung puskesmas lama kosong, baru kita ajukan izin ke bupati untuk menggunakan gedung tersebut,” ucapnya.
Sementara itu, anggota DPRD Banyumas, drg Andrias Kartikosari menyampaikan, program rumah difabel dari Dinsospermasdes tentu bagus, sekaligus juga memanfaatkan aset yang sudah ada. Hanya saja, wakil rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan ini berpesan, agar semua program hendaknya berawal dengan perencanaan yang matang. Sehingga keberlanjutan program terjamin, tidak berhenti di tengah jalan serta jelas siapa penanggung jawabnya.
“Semua program sebaiknya ada perancangan yang baik, dengan perencanaan matang. Siapkan SDM-nya, anggarannya dan lain-lain,” katanya.
Selain rumah difabel, kata Andrias, Banyumas juga masih punya PR untuk keberadaan rumah singgah. Terlebih rumah singgah sudah termuat dalam perda, sehingga harus pula menjadi skala prioritas.