SERAYUNEWS – Per 1 Maret 2025, diskon tarif listrik sebesar 50 persen yang diberikan oleh pemerintah resmi berakhir.
Diskon ini sebelumnya berlaku selama dua bulan, yakni Januari dan Februari 2025, sebagai stimulus ekonomi atas pemberlakuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen.
Dengan berakhirnya masa diskon tersebut, tarif listrik kembali normal sesuai dengan ketetapan tarif adjustment triwulan I tahun 2025. Yuk, cek tarif terbarunya.
Bagi pelanggan prabayar yang masih memiliki sisa token listrik dengan tarif diskon, tidak perlu khawatir.
Kendati token listrik diskon sudah habis, token listrik tersebut masih bisa digunakan hingga habis tanpa adanya perubahan tarif.
Artinya, pelanggan tetap dapat menikmati tarif lebih murah sampai token mereka benar-benar habis.
PLN telah menetapkan tarif listrik terbaru untuk pelanggan nonsubsidi yang berlaku mulai Maret 2025. Berikut rincian tarif listrik per kWh berdasarkan golongan pelanggan.
1. Golongan R-1/TR daya 900 VA: Rp 1.352 per kWh.
2. Golongan R-1/TR daya 1.300 VA: Rp 1.444,70 per kWh.
3. Golongan R-1/TR daya 2.200 VA: Rp 1.444,70 per kWh.
4. Golongan R-2/TR daya 3.500-5.500 VA: Rp 1.699,53 per kWh.
5. Golongan R-3/TR daya 6.600 VA ke atas: Rp 1.699,53 per kWh.
6. Golongan B-2/TR daya 6.600 VA-200 kVA: Rp 1.444,70 per kWh.
7. Golongan B-3/TM daya di atas 200 kVA: Rp 1.114,74 per kWh.
8. Golongan I-3/TM daya di atas 200 kVA: Rp 1.114,74 per kWh.
9. Golongan I-4/TT daya 30.000 kVA ke atas: Rp 996,74 per kWh.
10. Golongan P-1/TR daya 6.600 VA-200 kVA: Rp 1.699,53 per kWh.
11. Golongan P-2/TM daya di atas 200 kVA: Rp 1.522,88 per kWh.
12. Golongan P-3/TR untuk penerangan jalan umum: Rp 1.699,53 per kWh.
13. Golongan L/TR, TM, TT: Rp 1.644,52 per kWh.
Kenaikan tarif listrik setelah berakhirnya diskon ini tentu menjadi perhatian bagi pelanggan PLN, terutama rumah tangga dan pelaku usaha kecil.
Biaya listrik yang sebelumnya lebih ringan kini harus disesuaikan kembali dengan tarif normal.
Oleh karena itu, penting bagi pelanggan untuk lebih bijak dalam menggunakan listrik guna menghindari lonjakan tagihan.
Menurut Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto, tarif listrik per 1 Maret 2025 berlaku normal sesuai dengan ketetapan tarif adjustment triwulan I tahun 2025.
Ia juga menambahkan bahwa kebijakan tarif listrik ini telah mempertimbangkan kondisi ekonomi serta harga energi primer.
Kesimpulan
Berakhirnya diskon listrik 50 persen per Maret 2025 memang memberikan dampak pada pengeluaran pelanggan PLN.
Dengan tarif listrik yang kembali normal, pelanggan perlu lebih cermat dalam mengelola penggunaan listrik sehari-hari agar tagihan tidak membengkak.
Untuk memantau tagihan listrik dan melakukan pembayaran, Anda bisa menggunakan layanan online yang disediakan PLN seperti aplikasi PLN Mobile atau situs resmi PLN.***