SERAYUNEWS– Usai ditemukannya 17 sapi yang disinyalir terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Banjarnegara Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan (Distan) Kabupaten Banjarnegara meminta Satgas Khusus (satgasus) PMK untuk kembali menyasar ara peternak yang ada di Banjarnegara.
Langkah ini ditempuh sebagai satu antisipasi penyebaran wabah PMK di Banjarnegara, terlebih jelang bulan ramadan yang biasanya akan dibarengi dengan peningkatan kebutuhan pokok termasuk daging.
Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara Firman Sapta Ady mengatakan, penyisiran dilakukan sebagai langkah antisipasi. Termasuk, dengan memberikan vaksin serta edukasi pada para peternak terkait kewaspadaan wabah PMK.
“Sebagian besar yang terindikasi adalah hewan ternak yang baru datang dari luar kota, untuk itu kami perketat lalu lintasnya, termasuk menempatkan tim Satgasus di pasar ternak,” katanya.
Selain itu, dia juga mengingatkan para peternak untuk tidak langsung mencampur hewan ternak yang baru datang. Tetapi, harus melalui karantina dan riwayat hewan, apakah sudah mendapatkan vaksin atau belum.
“Kalau belum kita vaksin, dan tentunya pemilik ternak juga diimbau untuk rajin membersihkan kandang dan melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin,” ujarnya.
Menurutnya, selain pemantauan lalu lintas ternak, pemerintah melalui Dinas Pertanian juga sudah menempatkan petugas khusus di sejumlah Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang ada di Banjarnegara. Langkah ini ditempuh untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat, sehingga daging yang berasal dari RPH Banjarnegara benar-benar aman dan layak untuk dikonsumsi.
“Langkah antisipasi sudah kita lakukan, bahkan saat ini kita masih memiliki lebih dai 12 ribu vaksin, termasuk obat-obatannya. Bahkan tahun ini, kita juga mendapatkan tambahan bantuan vaksin dari pemerintah provinsi, ini cukup untuk mengantisipasi wabah PMK tidak sampai merebak di Banjarnegara,” ujarnya.