SERAYUNEWS- Salah satu aktivitas yang paling disukai para traveler adalah mendaki gunung. Ada kepuasaan tersendiri saat menikmati pemandangan alam dari puncak membuat hati damai.
Mendaki gunung membutuhkan pengalaman dan persiapan yang matang. Namun, selain persiapan fisik dan logistik, kamu juga wajib membaca doa.
Berharap dengan membaca doa, kamu bisa memohon kelancaran dan perlindungan dari Allah SWT. Berikut bacaan doa sebelum dan saat mendaki gunung.
Yuk, simak satu per satu aturan dan larangan saat mendaki gunung.
1. Dilarang Membuang Sampah Sembarangan
Etika paling utama bagi siapapun yang mendaki gunung adalah menjaga lingkungan alam dan kebersihan gunung.
Jadi, jangan sampai kamu membuang sampah sembarangan selama pendakian. Selain kotor, sampah juga sulit terurai dan dapat merusak lingkungan.
2. Dilarang Memotong Jalur Pendakian
Demi keselamatan jiwa, jangan kamu memotong jalur pendakian atau membuat jalur baru. Jika tidak menjauhi larangan ini, kamu bisa saja tersesat saat memotong jalur atau melewati medan yang berbahaya.
3. Jangan Ganggu Habitat Satwa dan Flora di Gunung
Larangan berikutnya adalah mengganggu habitat alami satwa dan flora di gunung. Tujuan mendaki adalah untuk menjelajahi habitat alami dan menikmati indahnya pemandangan alam.
Jadi, dilarang keras untuk merusaknya dengan cara apapun. Gunung di Indonesia juga berada di kawasan konservasi dan hutan lindung.
Sebelum berangkat mendaki, jangan lupa untuk berdoa terlebih dahulu dari rumah untuk memohon perlindungan dan keberkahan dari aktivitas ini.
Berikut lafal doa sebelum melakukan perjalanan:
بِسْمِ اللَّهِ ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ ، وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّه
Bismilaahi tawakkaltu alallahi wa laa hawla wa laa quwwata illaa billaahi.
Artinya, “Dengan menyebut nama Allah, aku menyerahkan diriku pada Allah dan tidak ada daya dan kekuatan selain dengan Allah saja.”
Kita juga sebaiknya berdoa selama perjalanan mendaki gunung. Doa tersebut tercantum di dalam Surat Al Hasyr ayat 21.
Berikut lafal doa ketika mendaki gunung.
لَوْ أَنزَلْنَا هَٰذَا الْقُرْآنَ عَلَىٰ جَبَلٍ لَّرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُّتَصَدِّعًا مِّنْ خَشْيَةِ اللَّهِ ۚ وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
Lau anzalna hadzal qurana ala jabalin lara-aitahu khasyian mutashaddian min khasy-yatillah, watilkal amtsalu nadlribuha lin nasi laallahum yatafakkarun.
Artinya, “Kalau sekiranya Kami turunkan Al Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah SWT. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir.”
Demikian informasi mengenai bacaan doa sebelum dan saat mendaki gunung. Semoga bermanfaat! *** (Putri Silvia Andrini)