SERAYUNEWS– Hampir dua pekan terakhir, Purbalingga tidak diguyur hujan. BPBD Kabupaten Purbalingga telah menyiapkan air bersih, jika ada wilayah yang mengalami krisis air. Namun demikian, sampai saat ini belum ada desa yang mengajukan permintaan droping air.
“Sampai saat ini belum ada (Permintaan droping air bersih, red), masih aman,” kata Kepala BPBD Purbalingga, Priyo Satmoko, Selasa (30/05/2023).
Mengacu pada prakiraan BMKG Semarang, pertengahan Juni nanti Purbalingga sudah masuk musim kemarau. Jika sampai pada waktu itu tidak juga turun hujan, dimungkinkan sudah mulai ada permintaan air bersih.
“Kami sudah bersiap, tinggal mengajukan saja, nanti ditindak lanjuti,” ujarnya.
Dijelaskan, bagi wilayah yang
mengalami kesulitan air bersih, bisa mengajukan permohonan pengiriman air bersih. Permintaan untuk droping air bersih, tidak bisa sebatas lisan.
“Membuat permohonan kepada bupati, dengan tembusan kepada kepala pelaksana BPBD,” katanya.
Dalam surat permohonan, disertakan juga jumlah Kepala keluarga (KK). Sehingga bisa didapat perkirakan berapa jiwa yang terdampak agar bisa disesuaikan jumlah pengiriman.
Diketahui, berdasarkan peta pengamatan BPBD Kabupaten Purbalingga, ada lebih dari 100 desa yang berpotensi mengalami krisis air bersih. Jumlah tersebut, tersebar hampir merata di 12 kecamatan.
Data pengiriman bantuan air bersih BPBD Kabupaten Purbalingga sejak tahun 2011-2021, tercatat di tahun 2019 menjadi puncak kondisi terparah.