SERAYUNEWS – Perusahaan yang berasal dari Cilacap, PT Etos Kreatif Indonesia atau Ethos mengadakan rapat tahunan di Hongkong, Minggu 11 Februari 2024 bersama para mitranya dari seluruh Indonesia.
Pertemuan seluruh jajaran komisaris, direktur, dan manajemen dan para mitra ini membahas berbagai aspek terkait pengembangan hingga pencapaian Ethos di sepanjang tahun 2023 lalu dan rencana di tahun 2024.
Komisaris Utama PT Etos Kreatif Indonesia Mukit Hendrayatno mengungkapkan bahwa rapat tersebut bertujuan untuk menggapai pencapaian yang signifikan, bukan hanya sekadar mencari kesenangan.
Hal tersebut karena kunjungan Ethos ke Hongkong ini berlangsung selama 5 hari yaitu sejak 9-13 Februari 2024.
“Kita sampai di sini untuk enggak seneng-seneng melulu. Seneng-seneng perlu, tapi kita di sini untuk mencetak milestone,” ucapnya.
Dia menekankan pentingnya mencetak pencapaian-pencapaian penting dalam pengembangan perusahaan. Mukit juga menambahkan bahwa harapannya adalah agar pertumbuhan perusahaan menjadi lebih stabil dan berkelanjutan di tahun ini.
“Sehingga kita marilah kita merenung supaya di tahun ini semoga pertumbuhan kita lebih sehat,” ucapnya.
Dia menegaskan bahwa tantangan dan kesulitan adalah bagian dari proses pertumbuhan, dan hal tersebut harus diterima sebagai bagian dari perjalanan perusahaan.
“Apa yang kita punya bisa kita geret, enggak ada yang tertinggal. Kalau yang frustasi-frustasi sedikit itu biasa. Itulah cara bertumbuh. Isinya sebel. Isinya capek. Tapi ya itulah manusia diciptakan untuk itu,” lanjutnya.
Mukit juga memperhatikan bahwa Ethos memiliki strategi pemasaran yang agresif dalam ranah digital. Dia menunjukkan bahwa perusahaan ini telah memperluas jangkauan dan intensitas iklannya secara signifikan.
Dalam pandangannya, perusahaan telah menciptakan sebuah ekosistem yang unik dalam lingkup digital.
Ia pun memberikan pesan kepada perusahaan agar tetap fokus, gigih dan mengetahui tujuan perusahaan supaya ekosistem perusahaan dapat bertahan.
Sementara itu, Direktur Utama PT Ethos, Faizuddin Firdaus bin Zaini menyatakan bahwa banyak tantangan yang dihadapi oleh para direktur, terutama mengingat kondisi yang akan dihadapi di masa depan.
Dia percaya bahwa pengalaman dari tantangan tersebut akan menjadi pembelajaran berharga bagi semua pihak di perusahaan.
“Saya juga yakin itu akan membuat kita menjadi lebih baik dalam mengawal pertumbuhkan ekosistem kita ini,” tuturnya
Faiz juga menekankan pentingnya membangun infrastruktur yang kuat sebagai landasan pertumbuhan perusahaan ke depannya.
“Yang terbesar adalah bagaimana kita membangun infrastruktur pendukungnya. Kita berpikir apa inovasi baru terkait dengan memanfaatkan pasar yang kita bangun,” paparnya
Ia pun kemudian menyatakan bahwa ini merupakan momen yang tepat bagi perusahaan untuk memulai mengambil pemanfaatan yang signifikan.
“Ini saatnya di tahun 2024 mulai mengambil pemanfaatan yang lebih besar,” ungkap Faiz.
Bukan tanpa alasan Hongkong dipilih sebagai lokasi rapat tahunan oleh Ethos. Hongkong adalah kota bersejarah yang lahir dari perang komoditi yaitu antara China dan Britania Raya dengan teh dan opium nya.
Sebelum Singapura ada seluruh negeri berkumpulnya di Hongkong sehingga menjadi cosmopolitan city yang menyatukan seluruh kepentingan di South East Asia.
Selain itu, taipan-taipan Indonesia seperti Eka Cipta Wijaya, Salim Group, dan Arifin Panigoro pun belajarnya di Hongkong sehingga kota ini pun dianggap menjadi kota penting dalam sejarah ekonomi Indonesia.
Harapan Mukit degan menjejakkan kaki di Hongkong pada awal tahun 2024 ini menjadi milestone Ethos untuk lebih maju dan sukses lagi di tahun mendatang dan tahun depan mengunjugi kota yang lebih menarik lagi.
“Jadi kota ini adalah kota penting ya meskipun sekarang sudah banyak kota-kota lain seperti Dubai dan sebagainya. Tapi ini adalah kota penting dalam sejarah ekonomi kita. Nah, kita ke sini untuk mencecap napas. Bagaimana kota ini bernapas. Bagaimana kota ini hidup. Bagaimana kota ini berdenyut. Supaya apa? Supaya Ethos World, Ethos Enterprise, benar-benar bisa kita capai” pungkasnya.*** (Irfan, Warga Cilacap yang Sedang Berada di Hongkong)