Kabar ini, tidak bermaksud untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Jika merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk mengakhiri hidup, segera berkonsultasi dengan pihak-pihak yang dapat membantu. Bisa mendatangi psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental terdekat.
SERAYUNEWS– TP (57) seorang pria warga Desa Gentasari Kecamatan Kroya Cilacap ditemukan meninggal dunia di kandang ayam belakang rumahnya, Minggu (18/2/2024). Pelaku kemungkinan depresi dan nekat mengakhiri hidup, karena mengidap penyakit yang tak kujung sembuh. Peristiwa ini pun menggegerkan warga setempat.
Dari keterangan saksi, kejadian itu bermula saat korban berpamitan hendak buang air kecil di belakang rumahnya, Minggu pagi sekitar pukul 04.45 WIB. Namun setelah di tunggu 15 menit, pelaku tak kunjung kembali. Lalu istrinya mencari dan menemukannya sudah tergantung, di tiang kandang ayam belakang rumahnya.
Melihat kejadian tersebut, istri pelaku memanggil tetangga untuk membantu memeriksa suaminya. Karena saat itu sudah tergantung lemas, mengeluarkan cairan dari hidungnya. Akhirnya warga melaporkan kejadian ini ke Polsek Kroya.
Kapolresta Cilacap melalui Kasi Humas Ipda Galih Soecahyo, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyampaikan, bahwa usai mendapat laporan tersebut, jajaran Polsek Kroya bersama tim medis Puskesmas Kroya II mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menggelar olah TKP.
“Jasad kami serahkan ke pihak keluarga, hasil pemeriksaan tidak ada tanda-tanda kekerasan. Pelaku gantung diri dan meninggal karena depresi, akibat mengidap sakit mata. Sudah operasi mata, namun tidak kunjung sembuh,” ujarnya,” Senin (19/2/2024).
Kepala Desa Gentasari Budi Harsono menambahkan, sepengetahuannya pelaku rutin melakukan pengobatan di Rumah Sakit Mata wilayah Gombong.
Pelaku mengidap penyakit glukoma dan salah satu matanya, sudah tak lagi bisa melihat. Namun setelah rutin berobat, kondisi penglihatannya mulai membaik dan harus memakai kaca mata karena jarak pandang yang pendek.
“Pihak desa membantu untuk pengadaan kaca mata tersebut, Alhamdulillah setelah berkaca mata pandangannya berubah drastis,” ujarnya.
Karena merasa ada perubahan yang cukup signifikan, pelaku ingin beraktivitas kembali mengayuh becak dan mulai memperbaiki becaknya. Namun terkadang masih mengeluh sakit luar biasa, sehingga tidak bisa mencari nafkah. Padahal dia harus memenuhi nafkah keluarganya.
“Secara umum kondisi ekonominya kurang mampu. Mungkin karena kondisi sakit yang seperti itu dan tidak bisa mencari nafkah, akhirnya mengambil jalan pintas. Menurut tetangga yang bersangkutan juga jarang bersosialisasi dengan lingkungan, sehingga untuk memecahkan masalah dengan tetangga mungkin tidak berani,” tutupnya.