
SERAYUNEWS – Dinamika internal Partai Golkar Kabupaten Cilacap kembali menghangat menyusul beredarnya draft kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar masa bakti 2025–2030 melalui pesan berantai.
Draft tersebut memantik beragam tanggapan dari internal partai karena dinilai banyak diisi wajah baru, bahkan disebut-sebut tidak sepenuhnya mengakomodasi Pimpinan Kecamatan (PK) serta hanya melibatkan sebagian kecil pengurus lama.
Menanggapi situasi tersebut, Ketua PDK Kosgoro 57 Kabupaten Cilacap, Ekanto Wahyuning Santoso, menegaskan bahwa draft yang beredar saat ini belum bersifat resmi. Ekanto yang juga merupakan anggota tim formatur hasil Musda Partai Golkar 2025 meminta seluruh kader untuk tidak terburu-buru menyimpulkan.
“Perlu diketahui bahwa tim formatur itu secara resmi hasilnya pembahasan tentang penempatan siapa di mana seperti yang draft sudah beredar di luaran itu belum dinyatakan resmi selama provinsi belum mengeluarkan SK ke pengurusan DPD Partai Golkar Kabupaten Cilacap,” ujar Ekanto saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (8/12/2025).
Ia menjelaskan, tim formatur Musda Partai Golkar 2025 dipimpin langsung oleh Ketua DPD terpilih, Teti Rohatiningsih serta melibatkan unsur perwakilan provinsi, dua PK, dan satu organisasi masyarakat pendiri partai. Menurutnya, seluruh proses masih berjalan dalam koridor mekanisme organisasi dan hasil akhir kepengurusan baru dinyatakan sah setelah terbit Surat Keputusan (SK) dari DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Tengah.
“Sehingga manakala dinyatakan kalau hasil kepengurusan itu sudah final, itu setelah muncul SK dari DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Tengah,” tegasnya.
Ekanto juga menyampaikan keyakinannya bahwa formatur di bawah kepemimpinan Teti Rohatiningsih akan bekerja secara profesional dan proporsional. Ia menekankan bahwa pengisian jabatan akan berlandaskan pada hasil Musda yang telah disepakati secara aklamasi dan menjunjung tinggi prinsip demokrasi internal.
“Orang yang layak tentunya akan bisa dimasukkan, baik itu pengurus lama maupun tokoh-tokoh baru,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ekanto mengimbau seluruh jajaran Partai Golkar Cilacap mulai dari mantan pengurus DPD, anggota fraksi, hingga PK untuk tetap menjaga kondusivitas. Ia menekankan bahwa isu yang beredar di luar belum tentu benar dan belum bersifat final.
Menurutnya, para PK memiliki hak untuk memberikan masukan langsung kepada ketua formatur terkait komposisi struktur calon pengurus. Hal tersebut dinilainya penting agar suasana internal tetap terjaga dan tidak meninggalkan polemik berkepanjangan.
Menariknya, ia juga mengungkap bahwa sesuai dengan kebijakan nasional Partai Golkar, struktur kepengurusan ke depan akan diwarnai oleh mayoritas generasi muda, khususnya Gen-Z yang berkualitas dan memiliki daya kerja tinggi.
“Ini memang bagian dari visi misi Partai Golkar secara umum untuk mendongkrak suara di pemilu-pemilu yang akan datang,” ungkapnya.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa keterlibatan generasi muda tetap dijalankan tanpa mengesampingkan peran senior yang telah berjasa.
Ekanto berharap formatur dapat meramu kepengurusan secara bijaksana demi kepentingan yang lebih besar, yakni kemenangan Partai Golkar di masa depan tanpa menimbulkan luka di internal partai.