Ada berbagai macam jenis gula yang dikomsumi. Salah satunya adalah gula semut. Gula semut adalah gula merah versi bubuk dan sering pula disebut orang sebagai gula kristal. Dinamakan gula semut karena bentuk gula ini mirip rumah semut yang bersarang di tanah. Gula semut lebih praktis dibandingkan gula merah.
Selain itu gula semut lebih mudah larut dalam air karena kandungan air di dalam gula yang sedikit, memiliki rasa yang manis, dan aroma yang khas sekali. Gula semut juga lebih tahan lama.
Slamet Riyadi, Ketua Koperasi Gula Semut Semi Rahayu mengatakan, mengatakan kebutuhan gula semut di pasar lokal maupun internasional cukup tinggi.
“Saya melihat peluang ini dan akhirnya saya mengajak teman yang lain untuk bergabung,” ungkap pria asal Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap ini.
Slamet menambahkan untuk kapasitas produksi kelompoknya, sudah mencapai satu setengah ton per pekan. Walaupun terdapat kendala seperti terbatasnya modal, namun berkat komitmen dan kerjasama para anggota, berbagai macam kendala bisa dihadapi.
“Karena ini bisa dibilang bisnis sosial, yang memberdayakan kelompok masyarakat. Jadi kekuatan kami pada komitmen,” katanya.
Semangat petani dalam memproduksi gula semut berkaitan dengan nilai ekonomis yang lebih tinggi.
“Ada selisih harga sekitar empat ribu rupiah dari gula cetak, ini yang membuat banyak petani di daerah kami beralih ke gula semut,” tutur pria yang juga hobi bertani dan berternak ini.
Kemurnian gula tanpa campuran bahan kimia menjadi aspek terpenting, karena menjadikan ciri khas utama gula semut.
“Kemurnian gula menjadi titik berat kami, karena untuk pasar Internasional harus gula yang murni. walaupun kita masih menjualnya baru di pasar lokal, namun sedang mempersiapkan untuk diekspor. Jadi kita melakukan standar produksi sesuai dengan ketentuan ekspor,” ujarnya.
Sekretaris Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Cilacap Agus Firmanudin S.Sos M.Si. mengungkapkan pihaknya selaku pemerintah, akan selalu memfasilitasi setiap produk UKM unggulan.
“Pemerintah daerah akan selalu berupaya memfasilitasi produk unggulan, untuk gula semut bahkan sudah dilaksanakan pelatihan peningkatan mutu kualitas ekspor,” tuturnya.