SERAYUNEWS – Hampir sebulan ini wilayah Kabupaten Purbalingga tidak diguyur hujan. Diprediksikan untuk puncak kemarau, terjadi di bulan Agustus mendatang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, sudah menyiapkan 600 tangki air bersih.
Kabid Kedaruratan Logistik BPBD Purbalingga, Farkhan Mahmudin menyampaikan, pihaknya telah mempersiapkan dampak kekeringan. Berdasarkan prediksi dari BMKG, Purbalingga masuk di wilayah yang akan mencapai puncak kemarau pada Agustus.
“Kami menyediakan anggaran untuk sekitar 600 tangki air bersih,” katanya, Senin (05/06/2023).
Baca juga: Perbukitan Siregol Langganan Longsor, BPBD Purbalingga Bakal Lakukan Ini untuk Penanganannya
Di Purbalingga, potensi kekeringan nyaris merata di 18 wilayah Kecamatan. Sedangkan untuk jumlah desanya, sekitar 100 desa yang potensi krisis air. “Belajar dari tahun sebelumnya, daerah utara menjadi yang paling terdampak,” ujarnya.
Disinggung mengenai mata air di daerah pegunungan yang berkurang, dia tidak menampik. Banyak lahan tanaman keras yang kemudian berubah menjadi tanaman konsumsi seperti nanas, sehingga tidak bisa lagi mengikat air.
“Kalau kemarau jadinya kekeringan dan kalau musim hujan, bisa menyebabkan longsor,” ujarnya.