Tim bulutangkis Indonesia dipaksa mundur dari ajang All England. Hal itu seperti dikabarkan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Ini jadi pelajaran berharga. Jangan sampai musibah seperti ini terjadi di Olimpiade Tokyo nanti.
Tim bulutangkis Indonesia dipaksa mundur dari ajang All England yang dihelat di Birmingham, Inggris. Sebab, dalam perjalanan pesawat ke Inggris, ada satu penumpang yang positif Covid-19.
Karena itu, mereka yang satu pesawat tersebut harus melakukan karantina 10 hari. Hal itu adalah kebijakan dari pemerintah Inggris. Alhasil, tim Indonesia yang satu pesawatnya ada yang kena Covid-19, harus dikarantina.
Maka, tim Indonesia pun dipaksa mundur. Tentu hal ini perlu klarifikasi lebih mendalam. Setidaknya tim Indonesia bisa mencari tahu dan bertanya lebih detail tentang “pengusiran” tersebut.
Namun, satu hal yang juga penting adalah bahwa cerita ini harus jadi pelajaran. Apalagi tim Indonesia akan bertanding di ajang Olimpiade dan Thomas-Uber. Olimpiade akan dilaksanakan pada 23 Juli sampai 8 Agustus di Tokyo. Sementara, Thomas-Uber dilaksanakan pada Oktober tahun ini.
Maka, perlu antisipasi matang agar kasus All England tak terulang. Mencari tahu bagaimana kebijakan Jepang (pelaksana Olimpiade) dan Denmark (pelaksana Thomas-Uber) terkait pendatang. Kalau ingin aman, bisa juga kontingen Indonesia pakai pakai pesawat khusus.
Kasus All England ini tentu bukan hanya pelajaran bagi bulutangkis, tapi juga olahraga lain dan hal lain yang mirip. Jangan sampai pelajaran All England ini malah terulang di masa datang. Jangan sampai.