SERAYUNEWS– Final Piala Eropa 2024, menjadi asa kesekian kali bagi kesebelasan Inggris untuk merengkuh juara. Gelar ini seperti menjadi dahaga berkepanjangan. Karena semenjak Piala Eropa tahun 1960, tim berjuluk tiga singa ini belum sekalipun merasakan gelar juara.
Ironis memang. Inggris sebenarnya punya dua kesempatan menjadi juara, saat menjadi tuan rumah. Masing-masing pada Piala Eropa tahun 1996 dan tahun 2020.
Namun mimpi itu belum terealisasikan. Di tahun 1996, Inggris kalah adu penalti melawan Jerman di babak semifinal. Begitu pula di tahun 2020, Inggris yang bertanding di Stadion Wembley juga kalah melalui adu penalti melawan Italia.
Di Piala Eropa 2024, Inggris kembali menjejakkan kaki ke babak final. Anak asuhan pelatih Gareth Soutghate akan menantang Spanyol di Stadion Olimpiade Berlin, Senin (15/7/2024) dini hari.
Asa kembali membuncah untuk meraih juara Piala Eropa kali pertama. Gema semboyan sepakbola kembali ke kampung kembali menggelora. Inggris memang merupakan negara asal sepakbola. Namun tragisnya negara ini belum pernah menjadi juara Piala Eropa dan baru sekali merasakan juara Piala Dunia yaitu di tahun 1960.
Pertandingan final Piala Eropa 2024 melawan Spanyol juga bukan pertandingan yang mudah bagi Harry Kane dkk. Tim Matador yang menjadi calon lawan lebih favorit juara.
Karena tim asuhan pelatih Luis De La Fuente ini, punya rekor lebih bagus sejak tampil di babak penyisihan. Alvaro Morata dkk belum pernah kalah sekalipun.
Bahkan mereka mampu mengalahkan sejumlah tim favorit juara. Mulai dari Kroasia, Italia, tuan rumah Jerman dan juga Perancis.
Sementara Inggris harus tersendat-sendat dan melakoni pertandingan yang berat untuk bisa sampai di partai puncak. Mereka harus bersusah payah menang dari Slowakia, Swiss dan Belanda, karena sempat tertinggal terlebih dahulu.
Namun ini juga bisa menunjukkan bahwa Inggris di Piala Eropa 2024, memiliki mental yang lebih kuat. Kendati tertinggal, para pemain tidak panik, bahkan mampu bermain lebih hebat untuk membalas dan meraih kemenangan.
Oleh karena itu pertandingan final nanti menjadi kesempatan untuk kesekian kalinya bagi Inggris untuk mengakhiri penantian panjang.
Peluang untuk merebut Piala Henry Delaunay dan membawa sepakbola pulang kampung masih terbuka. Syaratnya tentu dengan mengalahkan Spanyol yang lebih difavoritkan.
Ini juga menjadi kesempatan terakhir bagi pelatih Gareth Southgate, untuk membalas kegagalan. Di semifinal Piala Eropa 2016 dia menjadi pemain yang gagal melakukan eksekusi penalti, sehingga Inggris kalah dari Jerman.
Di Final Piala Eropa 2020, dia menjadi pelatih Inggris saat kalah adu penalti melawan Italia. Dini hari nanti, dia akan menjadi salah satu penentu, apakah sepakbola akan pulang kampung atau malah terbang semakin jauh menuju Spanyol.