Cilacap, serayunews.com
Ketua RAPI Wilayah 09 Kabupaten Cilacap, Koesdihardjo mengatakan, peristiwa bencana hampir selalu diikuti dengan putusnya jaringan komunikasi dan aliran listrik. Kondisi demikian menghambat pertukaran informasi yang sangat diperlukan dalam upaya mitigasi, terutama pada saat golden time.
“Radio komunikasi masih menjadi andalan pertukaran informasi dalam penanganan kebencanaan. Fungsinya tetap tak tergantikan, meski kemajuan teknologi komunikasi telah mengalami lompatan yang jauh dengan hadirnya internet,” katanya kepada serayunews.com, Senin (28/11/2022).
Menurutnya, dengan adanya hambatan informasi dan data memunculkan ketidakpastian, alat dan sistem komunikasi radio yang sering dianggap jadul inilah yang menjadi alternatif. Bahkan paling memungkinkan untuk digunakan sebagai informasi cepat.
“Apalagi informasi awal seperti data wilayah dan masyarakat terdampak bencana, menjadi sangat penting. Berguna juga sebagai peringatan dini kemungkinan terjadinya bencana susulan,” tuturnya.
Dia menjelaskan, pemetaan operasional evakuasi dan penanganan korban pengungsi, perlu disampaikan secara cepat. Sehingga segera diketahui dan disampaikan, serta keputusan penanganan korban dapat dilakukan secara maksimal.
Koesdihardjo menambahkan, RAPI memiliki sumberdaya dan potensi luar biasa. Tidak hanya dalam urusan kebencanaan, tetapi juga berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pihaknya juga mencoba membangun sinergitas dengan beberapa instansi termasuk Polri.
“Semoga RAPI Cilacap bisa tambah solid dengan berbagai tugas yang diemban,” jelasnya.