SERAYUNEWS– Keberadaan Pabrik Gula Kalibagor di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah memiliki banyak kisah menarik. Pabrik ini merupakan perusahaan gula pertama yang didirikan di wilayah Karesidenan Banyumas.
Pabrik Gula Kalibagor ini beroperasi paling lama dibandingkan dengan pabrik gula yang dibangun setelahnya. Pabrik Gula Kalibagor didirikan pada Tahun 1839 silam, oleh Sir Edward Cooke.
Kala itu pabrik ini masih bernama Suikerfabriek Kalibagor. Pabrik ini beroperasi paling lama dibanding pabrik gula yang dibangun setelahnya, yakni Suikerfabriek Bodjong, Suikerfabriek Klampok, Suikerfabriek Poerwokerto dan Suikerfabriek Kaliredjo.
Mengutip keterangan di weblog Banjoemas History and Heritage Community (BHHC), Sir Edward Cooke mendirikan pabrik gula ini Tahun 1839, setelah setahun sebelumnya telah dicoba untuk ditanam perkebunan Tebu di Kalibagor. Sir Edward Cooke lahir di Pulau Pinang dan meninggal di Kalibagor pada 24 Februari 1847.
Jenazah Sir Edward Cooke dikebumikan di belakang pabrik bersama dengan menantunya Alida Geertruida Frederika Busselaar, istri Edward Cooke Junior yang pertama. Ada juga kuburan beberapa petinggi pabrik salah-satunya adalah J.J.D Ottenhoff selaku Kepala Mekanik.
Sir Edward Cooke hanya menjalankan pabrik ini selama sembilan tahun di Kalibagor, karena ia meninggal pada Tahun 1847. Kemudian digantikan anaknya yaitu Edward Cooke Jr (Junior) dari istri kedua Sir Edward Cooke. Edward Cooke Jr memperistri Alida Geertruida Frederika Busselaar.
Namun sayang, baru menikah selama 5 bulan 21 hari istrinya meninggal dunia. Dia kemudian menikah kembali pada 26 Juni 1852 dengan Anna Paulina Greuder. Pabrik Gula Kalibagor ini juga pernah dipimpin oleh beberapa administratur diantaranya bernama P.C. Jonkers dan J.A. Pietermaat.
Pabrik Gula Kalibagor ini didirikan beserta perumahan pegawainya yang berada di seberang jalan dan selatan pabrik. Menurut sejarah daerah Kalibagor dan Sokaraja (Soekaradja), dahulu merupakan kota industri yang lumayan ramai.
Bahkan, lebih ramai dari Purwokerto, sebelum pemerintahan dipindah dari Banyumas ke Purwokerto pada Tahun 1936. Disana juga terdapat pabrik Keramik, pabrik Kuningan, pabrik Tapioka dan beberapa perusahaan milik warga Tionghoa.