SERAYUNEWS – Wakil Bupati (Wabup) Purbalingga, Dimas Prasetyahani, meninjau lokasi tanah amblas di RT 2 RW 7 Desa Panusupan, Kecamatan Rembang, Kamis (16/10/2025).
Kejadian yang terjadi sehari sebelumnya, Rabu (15/10/2025), menyebabkan akses jalan penghubung antardusun terputus total.
Tanah amblas dengan kedalaman sekitar 2 hingga 2,5 meter itu mengisolasi warga di Dusun 3 (Bojongsana, Ragamukti) dan Dusun 4 (Batur, Pagelaran).
Jalan yang terdampak merupakan jalan kabupaten yang menjadi jalur utama warga untuk aktivitas pendidikan, ekonomi, dan pertanian.
“Amblasnya tanah ini terjadi di pertigaan jalan yang menghubungkan beberapa kadus di Desa Panusupan. Kemungkinan besar disebabkan oleh aliran air bawah tanah yang menggerus lapisan tanah di bawah jalan, sehingga permukaannya runtuh,” jelas Wabup.
Dalam kunjungannya, Wabup menegaskan bahwa penanganan kerusakan ini membutuhkan perencanaan komprehensif dan jangka panjang, tidak hanya perbaikan sementara.
“Perbaikan jalan dan tanah amblas ini memerlukan perencanaan matang dan bertahap. Hasil pengecekan dan koordinasi hari ini akan kami sampaikan ke Mas Bupati agar bisa dimasukkan dalam prioritas anggaran pada tahun-tahun mendatang,” tambah Wabup.
Ia juga menjelaskan bahwa salah satu solusi jangka panjang adalah pembangunan saluran irigasi baru di tengah area persawahan.
Ini untuk mengalihkan aliran air dari tepi jalan, agar tidak lagi menggerus pondasi jalan setiap kali hujan deras.
Dalam peninjauan tersebut, Wabup bersama BPBD, DPUPR, Dinrumkim, pemerintah kecamatan, dan pemerintah desa melakukan koordinasi penanganan awal.
Salah satu langkah yang disepakati ialah relokasi badan jalan Dusun Bojongsana, agar posisi jalan tidak terlalu dekat dengan bibir jurang.
“Alhamdulillah, setelah berkoordinasi dengan warga, kita diberi lahan selebar sekitar 3,5 meter untuk pelebaran jalan baru. Ini penting agar posisi jalan lebih aman dari jurang,” ungkapnya.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Purbalingga, Prayitno, menyampaikan bahwa pihaknya bersama masyarakat melakukan kerja bakti darurat untuk membuka kembali akses jalan yang terputus.
“Kami siapkan kawat untuk mengangkut batu dan menutup bagian jalan yang amblas. Diperkirakan dalam 5–6 hari akan rampung, dan besok jalan sudah bisa dilalui. Lubang besar di jalan juga akan kami sekat dan tutup dengan semen agar tidak ada air yang masuk dan memicu longsor susulan,” jelas Prayitno.
Sekitar 400 warga dikerahkan dalam kegiatan tersebut untuk membantu mempercepat penanganan awal.
Seperti diberitakan sebelumnya, jalan raya Desa Panusupan Kecamatan Rembang, Purbalingga, ambles dan patah akibat longsor pada Rabu (15/10/2025) sore.
Kejadian ini membuat ratusan warga sempat terisolir karena akses utama tertutup total.
Kasi Kesra Pemerintah Kecamatan Rembang, Marsud, S.Pd, menjelaskan bahwa longsor terjadi sekitar pukul 16.00 WIB di Dusun Batur yang menjadi jalur utama menuju Desa Panusupan dan Kecamatan Rembang.
“Karena ambles dan patah sedalam 25 meter menyebabkan jalan tak bisa dilalui kendaraan,” ujarnya.