Banjarnegara, serayunews.com
Penurunan permintaan sudah terjadi sejak pekan kemarin, sementara harga sapi terus naik sejak dua pekan lalu. Hal ini membuat para pedagang sapi masih ragu untuk melakukan stok hewan kurban.
Pedagang sapi di pasar hewan Banjarnegara Widodo, memperkirakan, kenaikan harga daging sapi hidup diperkirakan bisa mencapai Rp 4.000 – Rp 5.000 per kilogram (kg) dari kenaikan normal biasanya Rp 2.000 – Rp 3.000 per kilogram atau 10 persen.
Diketahui, harga daging sapi lokal saat ini masih berada di kisaran Rp 90.000 hingga Rp 100.000 per kilogram. Kenaikan tersebut berpotensi masih terus terjadi hingga Rp 110.000 per kilogram. Adapun harga per sapi beragam ada yang Rp 14 juta, ada yang sampai puluhan juta rupiah.
“Kondisinya saat Idulfitri sudah mahal, maka saat Iduladha akan lebih mahal lagi bahkan ada yang naik sampai Rp 17.000 per kilogram. Apalagi populasi sapi di wilayah banyak yang berkurang,” katanya.
Menurutnya, saat ini permintaan sapi kurban mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun lalu. Apalagi saat ini masih berlaku PPKM darurat yang di dalamnya mengatur pemotongan hewan kurban dilakukan di tempat pemotongan hewan, bukan di tengah masyarakat. Sehingga beberapa kelompok masyarakat banyak yang memilih kurban kambing dibanding dengan sapi.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di lapangan, jumlah pedagang dan pembeli di pasar hewan Banjarnegara mengalami penurunan. Bahkan sejumlah tempat masih terlihat lengang karena minimnya pembeli. Padahal harga sapi terus meningkat setiap harinya.
Untuk memberikan rasa aman, petugas kesehatan hewan juga disiagakan untuk memeriksa kesehatan hewan yang akan dijadikan hewan qurban. Beberapa pos penjualan hewan qurban juga tidak terlihat, biasanya jelang Iduladha banyak pos penjualan hewan qurban di beberapa sudut kota yang menawarkan hewan kurban.