SERAYUNEWS-Di tengah musim kemarau panjang, kawasan Kabupaten Purbalingga mulai diguyur hujan. Kendati demikian hujan tersebut masih berintensitas ringan, sehingga belum mampu mengatasi persoalan kekeringan yang terjadi.
“Hujan mulai turun akhir pekan lalu di sejumlah wilayah di Kabupaten Purbalingga. Patut disyukuri walaupun belum mengatasi persoalan kesulitan air bersih. Semoga ini tanda musim kemarau akan berakhir,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalungga Farkhan Makhmudin, Senin (18/9/2023).
Dia menjelaskan hujan turun di Kecamatan Kutasari masing-masing di Desa Karangreja, Karangaren, Karangklesem, Kutasari, Munjul, Karangjengkol, Karangcegak, Candinata dan Candiwulan. Selain itu juga di Kecamatan Bojongsari masing-masing di Desa Gembong, Kajongan dan Bojongsari.
“Selain itu juga di Kecamatan Padamara masing-masing Desa Dawuhan, Desa Gemuruh, Desa Prigi, Desa Karanggambas dan Desa Mipiran. Selanjutnya di Kecamatan Karangreja masing-masing di Desa Serang, Desa Kutabawa dan Desa Karangreja dan Desa Karangjambu di Kecamatan Karangjambu,” paparnya.
Karena hujan belum menyelesaikan persoalan kekeringan dan krisis air bersih, pihaknya tetap menyiagakan petugas guna melakukan distribusi air bersih kepada warga yang membutuhkan. Petugas BPBD bersama sejumlah organisasi dan relawan turun ke desa-desa untuk mengirimkan bantuan air bersih ke lokasi yang kekeringan. “Termasuk ke wilayah yang sudah diguyur hujan ringan,” ujarnya.
Disampaikan di awal musim kemarau terdapat 19 desa di 10 kecamatan di Kabupaten Purbalingga yang dilanda kekeringan Guna mengatasi persoalan tersebut BPBD Purbalingga telah mengirimkan sebanyak 712.000 liter air bersih atau sebanyak 152 tangki kepada warga terdampak kekeringan tersebut.
Pengurus PMI Purbalingga Imam Karseno menyampaikan pihaknya sudah mengirimkan bantuan air bersih ke 17 desa di 7 kecamatan. “Jumlah bantuan air bersih yang telah dikirimkan sebanyak 516.000 liter dan diperuntukkan bagi 27.084 warga,” imbuhnya.