SERAYUNEWS – Kepala Sekolah SMAN 5 Purwokerto, Erlin Retno Viyanti, mengakui adanya persoalan keuangan setelah acara tahunan Smala Zone 2025.
Sejumlah vendor menagih pelunasan pembayaran sewa, tetapi panitia tidak bisa memenuhi karena dana sudah habis.
“Saat pelaksanaan berlangsung sukses, lancar dan meriah. Namun setelah kegiatan, ternyata ada biaya yang masih belum terbayarkan, ada kekurangan,” kata Erlin, Senin (22/09/2025).
Sekolah menelusuri akar masalah dan menemukan indikasi mengarah ke ketua OSIS. Uang event yang seharusnya ada pada bendahara, justru berada di rekening pribadi ketua OSIS.
“Kemudian kami melakukan penelusuran dan ada kekurangan biaya, sehingga kami lakukan konfirmasi,” ujarnya.
Biasanya, pengelolaan keuangan acara ada di bendahara. Namun, untuk Smala Zone kali ini, ketua OSIS meminta dana itu dia yang mengelolanya langsung olehnya. Dia menaruh uang tersebut di rekening pribadi—berbeda dari event sebelumnya.
Senin (15/09/2025), sekolah memanggil orang tua ketua OSIS itu. Mereka akhirnya menanggung kekurangan pembayaran kepada vendor, tanpa mengetahui awalnya dana itu terpakai untuk apa.
“Orang tua mengakui bahwa anaknya ini lalai. Karena anak ini kan berproses, belajar menggelar sebuah event itu proses yang tidak mudah. Jadi jika ada kelalaian, itu sudah diakui dan orang tua sudah memenuhi tanggungjawabnya,” jelas Erlin.
Total tunggakan antara lain Rp19 juta untuk panggung dan Rp577 ribu untuk banner acara.
Smala Zone merupakan event tahunan yang digelar OSIS SMAN 5 Purwokerto dengan anggaran mencapai Rp100 juta.
Termasuk biaya mendatangkan guest star Riswan Fadhilah yan dananya berasal dari iuran siswa, sponsor, dan donatur.
“Jadi mereka nabung, itu pun tidak memaksakan besarannya. Ada juga sponsor ship dan donatur. Untuk event itu seratus juta lebih,” tutur Erlin.