Memasuki H-5 Idulfitri arus mudik sudah mulai terlihat di ruas-ruas jalan nasional. Pemudik yang menempuh perjalanan jauh, berbagai persiapan telah dilakukan. Namun dalam perjalanan berbagai kemungkinan tetap bisa saja terjadi. Membantu kelancaran perjalanan pemudik, di Purbalingga ada program Siaga Pemudik ‘ATM’ alias Ana Telpon Mangkat.
Purbalingga, serayunews.com
Ana Telpon Mangkat artinya Asalkan ada yang telepon langsung berangkat. Ide kreatif dan bermanfaat ini bertujuan untuk membantu para pengendara kendaraan yang melakukan mudik. Sejumlah kendala atau persoalan yang dialami di perjalanan diupayakan untuk dibantu. Misalnya kendala pada mesin mogok, ban bocor, kehabisan bahan bakar, kunci kontak patah, sampai pengadaan ambulan.
Program ini digagas oleh seorang pria bernama Wijil Satrio Bagus. Dasar pemikirannya cukup simpel, membantu kelancaran perjalanan para pemudik. Sehingga bisa sampai di daerah tujuan waktunya tepat, sehat serta selamat.
“Simpel saja sih, saya suku touring, jadi mengerti bagaimana perasaan saat dijalan. Masalah bisa saja terjadi, dan bantuan orang lain sekecil apapun sangat menolong,” katanya.
Bagus tidak melakukan semuanya sendiri. Pada upaya memberikan bantuan dia menggandeng banyak pihak. Mulai dari montir, jasa pembuatan kunci kontak, tukang tambal ban, sampai ambulan relawan. Sifatnya, program dia hanya membantu. Termasuk membantu menghubungkan pada ahlinya.
“Ada yang benar-benar gratis, ada yang bayar, sesuai kebutuhan. Misalnya ketika ban bocor, mesin mati, kunci patah, itu saya menggandeng ahlinya, jadi sifatnya hanya membantu menghubungkan. Mereka sendiri yang melakukan transaksi,” katanya.
Tatapi, permasalahan seperti kehabisan bahan bakar dan berada di lokasi jauh dari pangkalan, bisa dibawakan ke lokasi. Pemudik hanya mengganti uang senilai harga bahan bakar itu. Persoalan lain misalnya perlu ambulans, itu juga tanpa bayaran.
“Niat tulus ingin membantu, agar perjalanan mudik bisa lancar. Seperti jika kasusnya kehabisan bensin, maka bisa dibawakan ke lokasi dan cukup mengganti uang senilai harga eceran itu,” ujarnya.
Mengatasi beberapa persoalan Bagus sudah mengkomunikasikan dengan beberapa orang sesuai kapasitasnya. Dia telah menghimpun alamat dan nomor telpon setiap bidangnya. “Kita hanya bisa membantu untuk wilayah Purbalingga saja,” kata dia.