SERAYUNEWS-Petani di Kabupaten Purbalingga memilih menunda jadwal tanam padi. Langkah tersebut karena kesulitan air di musim kemarau. Penundaan tanam juga untuk menghindari terjadinya puso atau gagal panen akibat minimnya pasokan air.
“Kami melakukan pengecekan di lapangan selama musim kemarau ini. Banyak petani yang memang memilih menunda tanam padi. Pasalnya lahan mereka kebanyakan adalah lahan tadah hujan. Sementara di musim kemarau ini pasokan air sangat sulit,” kata Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Karangjambu, Yoseano Rubi Indrayanto SP, ketika dikonfirmasi serayunews.com, Selasa (5/9/2023).
Dia mengatakan penundaan musim tanam sudah sejak awal musim kemarau. Para petani belajar dari pengalaman di musim kemarau tahun sebelumnya. Mereka memahami jika pasokan air sedikit hasil panen bisa tidak optimal. “Makanya solusi menunda tanam,” ungkapnya.
Dia menjelaskan di Kecamatan Karangjambu terdapat lahan pertanian sawah seluas 669 hektare (ha), tegalan 109 ha, hutan rakyat 100,5 ha dan perkebunan 204 ha. Mayoritas petani di Kecamatan Karangjambu menanam padi dan tanaman palawija.
Dalam kesempatan terpisah Kepala Dinas Pertanian (Dipertan) Purbalingga Mukodam membenarkan mengenai adanya penundaan tanam oleh petani. Menurutnya langkah itu karena memang pasokan air semakin berkurang akibat musim kemarau.
“Penundaan tanam di semua wilayah di Kabupaten Purbalingga sudah sejak dua sampai tiga bulan lalu,” ungkapnya.
Dia menyampaikan kemarau yang sudah berlangsung sekitar 2 bulan tentu menurunkan debit di sumber / mata air yang berimbas pula pada penurunan debit air saluran irigasi.
Sungai klawing pada bendung slinga berdasar pengamatan, terjadi penurunan permukaan air sekitar 30 cm dari kondisi normal. Penurunan debit air juga terjadi pada saluran irigasi bendung krenceng dan banjarcahyana, karena suplay air dari air hujan yang masuk ke wilayah tangkapan air mengisi sumber air menurun dan yang masuk ke saluran irigasi juga menurun.
“Luas lahan pertanian di Kabupaten Purbalingga 18.583 ha. Rata-rata panen sebanyak dua kali dalam setahun,” tuturnya.
Penundaan jadwal tanam menurutnya tidak akan mengurangi produksi padi. Pasalnya perkiraannya pada Oktober nanti musim hujan mulai datang dan petani akan kembali melakukan tanam. Dengan demikian akhir tahun bisa panen.