
SERAYUNEWS – Timbunan sampah di lingkungan industri masih menjadi isu lingkungan yang gencar disuarakan baik oleh pemerintah setempat, masyarakat maupun perusahaan energi itu sendiri. Salah satunya adalah PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap yang tak pernah berhenti menegaskan perannya sebagai garda terdepan dalam isu keberlanjutan.
Kilang Cilacap menggelar Sosialisasi Pemilahan dan Pengelolaan Sampah untuk seluruh pekerja dan mitra kerja. Kegiatan ini diadakan di Gedung Patra Graha Cilacap sebagai bentuk ajakan konkret untuk bersama-sama menciptakan kawasan operasional yang lebih bersih, tertib dan ramah lingkungan, Selasa (25/11).
Inisiatif ini digagas oleh Fungsi HSSE _(Health, Safety, Security, Environment) melalui bagian Environment sebagai upaya memperkuat budaya pemilahan sampah. Jika sebelumnya hanya tersedia tiga kategori tempat sampah di lingkungan Kilang Cilacap, kini sudah tersedia lima kategori tempat sampah lengkap dengan kode warna dan keterangannya. Warna merah untuk sampah B3, hijau untuk sampah organik, kuning untuk sampah plastik, biru untuk sampah kertas dan abu-abu untuk sampah residu.
Manager HSSE Kilang Cilacap, Reza Merizki Siregar, menyampaikan bahwa langkah ini bertujuan untuk mendukung program KLHK yang membatasi pengiriman sampah ke TPA harus kurang dari 40% dari total timbunan. “Kebiasaan memilah sampah sudah harus menjadi keharusan di lingkungan di kilang, dengan begitu peran setiap individu akan bisa menentukan keberhasilan pengelolaan,” jelasnya.
Reza mengapresiasi keikutsertaan kurang lebih 250 peserta yang hadir dan berpartisipasi saat sesi pembacaan komitmen untuk tidak membawa botol minum plastik atau sekali pakai di lingkungan kerja Kilang Cilacap. “Dengan adanya komitmen ini, kami berharap sanksi yang sudah disepakati bersama bisa menjadi bahan pertimbangan dan meningkatkan rasa tanggungjawab yang lebih besar,” tambahnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cilacap, Ahmad Nurlaeli, yang turut hadir dalam kegiatan ini menyampaikan dalam sambutannya bahwa DLH Kabupaten Cilacap sudah mempersempit klasifikasi pemilahan dan pengelolaan sampah. “Tujuannya, supaya masyarakat lebih mudah dalam proses pemilahan, terutama untuk jenis sampah rumah tangga yang keberadaan paling dekat dengan kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Aksi pemilahan dan pengelolaan sampah ini akan berdampak besar bagi generasi mendatang karena bisa menambah perputaran ekonomi yang cukup signifikan, terbukti dari produk-produk hasil olahan sampah yang berhasil dikelola mitra binaan Kilang Cilacap melalui Bank Sampah Abhipraya Kutawaru.
Kegiatan sosialisasi ini dibagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama adalah pemaparan materi yang disampaikan langsung oleh tiga narasumber, yakni pihak DLH Kabupaten Cilacap, perwakilan Environment Kilang Cilacap dan Local Hero dari Bank Sampah Abhipraya, Rato Mirza.
Sesi kedua adalah demo pemilahan sampah yang melibatkan tiga relawan dari peserta, di antaranya tim Patra Jasa, pekerja dan mitra kerja Kilang Cilacap. Dengan kolaborasi antara pekerja, mitra kerja, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Upaya menciptakan lingkungan industri yang bersih, tertib, dan berkelanjutan bukan hanya menjadi wacana, tetapi juga komitmen Kilang Cilacap dalam mengimplementasikan tujuan SDG’s atau Sustainable Development Goals, seperti tujuan satu: Tanpa Kemiskinan, tujuan lima: Kesetaraan Gender, tujuan enam: Air Bersih & Sanitasi Layak, serta tujuan delapan: Pekerjaan layak dan Pertumbuhan Ekonomi.