Kini es krim tidak hanya hadir dalam satu varian namun dengan berbagai varian dan lebih banyak inovasi sehingga es krim lebih dikenal oleh banyak kalangan dan disukai juga. Mixue telah menjadi angin segar bagi para penggemar di Indonesia, sebab Mixue telah mendirikan outlet kurang lebih 300 gerai. Brand franchise minuman ini berasal dari China yang pertama kali masuk di indonesia tahun 2020. Mixue mulai masuk ke Indonesia dengan cabang pertama di Bandung dan mulai melebar ke seluruh Indonesia.
Anda akan sangat mudah menemukan outlet Mixue, bahkan di gang kecil sekalipun. Rasa yang lezat serta harga yang ramah di kantong menjadikan brand tersebut digemari oleh kalangan masyarakat. Lantas, apakah hanya kedua hal tersebut yang menyebabkan Mixue menjadi populer di pasar Indonesia? Mari kita bahas lebih lanjut mengenai strategi marketing yang diterapkan oleh Mixue.
Mixue merupakan suatu merek minuman yang telah memiliki banyak cabang di beberapa negara termasuk Indonesia. Minuman yang memiliki varian teh, susu dan es krim ini memang sudah dikenal luas oleh masyarakat terutama masyarakat Indonesia. Merek minuman asal China ini didirikan oleh seorang pemuda bernama Zhang Hongchao pada tahun 1997. Ia mendirikan kedai es krim ini pertama kali di Distrik Zhengzhou, Provinsi Henan. Gerai ini mulai resmi dinamakan Mixue Bingchen yang artinya “istana es yang dibangun dengan salju yang manis” saat pembukaan gerai kedua pada tahun 1999.
Namun bisnisnya sempat terguncang pada tahun 2006 silam ketika harga es krim di China mengalami kenaikan hingga 10 kali lipat. Zhang tak patah semangat. Ia mempelajari cara membuat es krim sendiri agar harga yang dijual dapat lebih murah dari kompetitor. Berdasarkan perhitungan harga jual, Zhang menjual es krimnya dengan harga 2 yuan atau sekitar Rp 4.500. Harga tersebut jauh lebih murah dibandingkan kompetitor yang menjual sekitar 10 yuan atau Rp 22.500.
Hal tersebut membuat bisnis Hongchao mampu menjangkau berbagai kalangan, baik menengah ke bawah hingga ke atas.
Mixue Kampus Grendeng adalah outlet Mixue terbaru yang didirikan kurang lebih 54 minggu setelah Mixue Unsoed Purwokerto dan Mixue Ice Cream Kombas Purwokerto. Mixue Kampus Grendeng ini berlokasi di Jalan Kampus No. 2 Brubahan, Grendeng, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, 53122. Untuk saat ini, total sudah ada 13 gerai Mixue di dalam dan sekitar kecamatan Purwokerto. Jumlah outlet ini menunjukkan bahwa Mixue Ice Cream & Tea merupakan minuman yang sangat digemari dan banyak diminati oleh masyarakat, dan kemudahan dalam membuka franchise ini.
Melihat fenomena ini, dosen strategi pemasaran Universitas Airlangga (Unair) Prof. Dr. Sri Hartini, S.E., M.Si mengungkapkan bila Mixue-isasi adalah fenomena yang menarik dalam dunia marketing. Menurutnya, Mixue berhasil menerapkan konsep-konsep strategi marketing dengan tepat. Prof. Hartini menuturkan, ada empat tools yang paling banyak digunakan oleh perusahaan dalam strategi pemasaran, yaitu price, product, place, dan promotion. Dalam hal ini, Mixue berhasil menggunakan empat tools tersebut dengan baik.
1. Price
Penentuan harga merupakan hal yang krusial untuk dilakukan. Strategi marketing Mixue pada konsep ini adalah dengan mematok harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan kompetitor lainnya. Dalam ilmu marketing, teknik menggunakan harga yang murah ini dinamakan dengan penetration pricing.
Prof. Hartini menyebutkan harga murah ini bisa diberikan oleh Mixue karena banyaknya gerai cabang yang dimiliki oleh Mixue. Banyaknya gerai cabang yang selalu ramai, membuat produksi es krim juga akan semakin banyak. Produksi dalam jumlah besar ini tentu membutuhkan bahan baku yang banyak, yang mana jika dibeli dalam jumlah besar harga bahan baku akan lebih murah.
2. Product
Meskipun dijual dengan harga yang relatif murah, bukan berarti Mixue tidak memperhatikan kualitas produk yang dijual. Rasa es krim yang ditawarkan oleh Mixue dinilai tidak kalah jika dibandingkan dengan produk es krim kompetitor. Selain itu, Mixue juga menyediakan beragam varian produk seperti es krim dan minuman dengan rasa yang bervarian pula. Dengan strategi ini, Mixue dapat menjangkau lebih banyak pelanggan yang memiliki produk favorit yang berbeda-beda.
3. Place
Dalam menentukan lokasi gerai, Mixue tidak memiliki aturan berapa jarak radius antar gerainya. Penentuan lokasi gerai Mixue ditentukan berdasarkan riset. Riset ini dilakukan sebagai bentuk strategi marketing Mixue, meliputi kondisi lokasi, target dan ukuran market, hingga permintaan dan minat masyarakat setempat terhadap produk es krim dan teh dari Mixue.
4. Promotion
Promosi adalah aktivitas penting yang dilakukan sebagai strategi marketing Mixue. Berdasarkan analisisnya, Prof. Hartini menemukan bahwa Mixue memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan TikTok untuk melakukan kegiatan promosi. Konten Mixue di media sosial tidak hanya dibuat secara organik oleh Mixue, namun juga oleh para pengguna media sosial lainnya.
Selain menerapkan strategi marketing yang sifatnya digital, strategi marketing Mixue juga melibatkan kegiatan promosi yang sifatnya konvensional. Contohnya seperti memberikan voucher potongan harga untuk pembelian produk es krim dan teh dari Mixue.
Nah, itu dia strategi marketing Mixue yang menggunakan konsep 4P. Konsep Marketing Mix ini tidak hanya dapat diterapkan oleh bisnis berskala besar. Teman-teman sekalian juga dapat menerapkan juga konsep 4P ini dan menyesuaikan dengan bentuk UMKM yang kalian miliki lho!