SERAYUNEWS – Lebaran selalu identik dengan berbagai hidangan khas yang menggugah selera. Di balik kelezatannya, setiap makanan memiliki makna mendalam yang mencerminkan tradisi, filosofi, dan kebersamaan.
Melansir berbagai sumber, berikut beberapa kuliner khas yang biasa hadir saat Lebaran. Makanan-makanan ini selalu ada di meja makan, lengkap dengan makna filosofis di baliknya.
Ketupat merupakan hidangan wajib saat Lebaran. Dibuat dari beras yang dimasukkan ke dalam anyaman janur kelapa, ketupat memiliki filosofi mendalam.
Anyaman janur melambangkan kesalahan manusia, sementara nasi di dalamnya mencerminkan kebersihan hati setelah menjalani ibadah puasa. Ketupat juga melambangkan kebersamaan, karena proses pembuatannya sering kali dilakukan bersama keluarga.
Opor ayam dengan kuah santan yang gurih menjadi pendamping sempurna bagi ketupat. Hidangan ini melambangkan kasih sayang dan kehangatan keluarga.
Kuah santan yang kental menggambarkan rasa cinta yang menyatukan anggota keluarga saat berkumpul di hari raya. Perpaduan rasa di dalamnya tentu sangat menggugah selera dan semakin menghangatkan kebersamaan keluarga.
Rendang, hidangan khas Minangkabau, sering hadir dalam perayaan Lebaran di masyarakat, termasuk di Banyumas.
Proses memasak yang lama menggambarkan keteguhan dan kesabaran dalam menghadapi kehidupan. Rendang juga melambangkan penghormatan kepada tamu, karena daging dianggap sebagai makanan mewah dalam budaya Indonesia.
Sambal goreng kentang ati juga sering disajikan bersama ketupat dan opor ayam. Biasanya, masyarakat menggunakan hati ayam atau sapi sebagai campuran dengan kentang.
Hati sapi atau ayam dalam hidangan ini melambangkan kebersihan hati setelah sebulan berpuasa, sementara cita rasa pedasnya mengajarkan bahwa kehidupan memiliki tantangan yang harus dihadapi dengan keteguhan.
Lebaran tak lengkap tanpa aneka kue kering seperti nastar, kastengel, dan putri salju. Kue-kue ini melambangkan kebahagiaan dan kehangatan dalam menyambut tamu yang datang bersilaturahmi.
Setiap gigitan menghadirkan rasa manis, mencerminkan kegembiraan di hari kemenangan bagi umat Muslim setelah menjalani ibadah puasa sebulan penuh.
Masyarakat Jawa memiliki banyak hidangan khas yang tak kalah istimewa saat Lebaran:
Lebaran bukan sekadar momen menikmati makanan lezat, tetapi juga sarana mempererat tali silaturahmi dan merefleksikan makna hidup.
Setiap hidangan yang tersaji memiliki filosofi mendalam, mengajarkan nilai-nilai kesabaran, kasih sayang, dan kebersamaan.
Dengan memahami makna di balik kuliner Lebaran, kita tidak hanya menikmati kelezatannya tetapi juga meresapi nilai-nilai luhur yang diwariskan turun-temurun.
Selamat merayakan Lebaran 2025! Semoga kebersamaan dan kehangatan selalu menyertai.***