SERAYUNEWS – Halo-Halo Bandung merupakan salah satu lagu yang begitu populer di kalangan masyarakat Indonesia. Lagu Halo-Halo Bandung diciptakan siapa?
Lagu ini memiliki makna yang begitu mendalam tentang perjuangan melawan Sekutu. Halo-Halo Bandung identik dengan peristiwa Bandung Lautan Api pada 24 Maret 1946.
Namun juga mengenang kisah dan kenangan manis di Bandung. Pencipta lagu Halo-Halo Bandung adalah Ismail Marzuki.
Ia memiliki kenangan serta cerita yang begitu melekat dengan Bandung. smail Marzuki menikah dengan Eulis Zuraidah, penyanyi keroncong asal Bandung. Pasangan itu juga mengadopsi seorang anak perempuan bernama Rahmi Asiah.
Namun, belum lama menetap di Bandung, Sekutu mengusir para pejuang dari Kota Kembang itu. Ultimatum dari Sekutu dilawan oleh para pejuang dengan membakar rumah maupun gedung di selatan Kota Bandung. Hal itu dilakukan sebelum mereka meninggalkan Bandung pada 24 Maret 1946.
Terjadilah peristiwa yang dikenal dengan Bandung Lautan Api. Ismail Marzuki dan sang istri memiliki pengalaman hidup di Kota Bandung. Ketika kembali ke Batavia, Ismail Marzuki menuliskan lirik lagu itu.
Lagu Halo-Halo Bandung ciptaan Ismail Marzuki ini termasuk lagu nasional bukan lagu daerah. Sampai saat ini, lagu bertema perjuangan tersebut masih dinyanyikan terutama bagi para siswa serta masyarakat Bandung.
Lagu tersebut merupakan salah satu simbol semangat perjuangan dan perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan asing. Bangsa Indonesia bertekad kuat untuk memperjuangkan kehidupan masyarakat.
Ismail Marzuki juga menciptakan lagu nasional lainnya seperti Rayuan Pulau Kelapa dan Gugur Bunga. Masih ada beberapa judul lagu lainnya yang diciptakan oleh pria kelahiran Jakarta, 11 Mei 1914 itu.
Berikut ini lirik lagu yang bisa dinyanyikan saat upacara bendera ataupun momen bertema perjuangan hingga acara pemerintahan:
Halo-halo Bandung
Ibu kota Periangan
Halo-halo Bandung
Kota kenang-kenangan
Sudah lama beta
Tidak berjumpa dengan kau
Sekarang telah menjadi lautan api
Mari Bung rebut kembali.
Pada 25 Mei 1958, Ismail Marzuki meninggal dunia dan dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta. Ismail Marzuki mendapat gelar pahlawan nasional, bersamaan dengan Maskoen Soemadiredja, Andi Mappanyukki, Raja Ali Haji, KH. Achmad Ri’fai, dan Gatot Mangkoepradja.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional itu dalam rangkaian peringatan Hari Pahlawan 10 November, di Istana Negara, Rabu (10/11/2004).
Nama Ismail Marzuki diabadikan sebagai nama Pusat Kesenian Jakarta TIM, yang terletak di Jl. Cikini, Jakarta Pusat.
Demikian ulasan tentang lagu Halo-Halo Bandung ciptaan Ismail Marzuki, salah satu lagu nasional yang bertema perjuangan.
Lagu yang menjadi pengingat tentang perjuangan bangsa Indonesia serta peristiwa penting Bandung Lautan Api.
***