Nama Sutiono Lamso tentu akrab bagi para pencinta sepak bola di tahun 90-an. Dia adalah striker andalan Persib Bandung.
Lelaki asal Patikraja, Banyumas ini lahir tahun 1966. Dia sudah menjadi andalan Persib di era Perserikatan musim 1989-1990. Di musim 1989-1990, Sutiono merasakan juara perserikatan bersama Persib. Kala itu di final, Persib mengalahkan Persebaya 2-0.
Di musim 1993-1994, Sutiono kembali merasakan bermain di final bersama Persib. Kala itu, di partai puncak Persib berhadapan dengan PSM Ujungpandang. Oiya, sebelum Reformasi 1998, Makassar masih bernama Ujungpandang. Di final itu, Persib mampu menang 2-0 dan Sutiono membuat satu gol. Gol lain dibuat Yudhi Guntara.
Di musim 1994-1995, perserikatan dan Galatama dilebur. Seperti diketahui, sebelum 1994-1995, ada dua sistem kompetisi di Indonesia yakni perserikatan dan galatama. Perserikatan diikuti oleh tim amatir. Perserikatan berjenjang dari divisi di bawah sampai divisi utama. Tim dari perserikatan misalnya adalah PSIS Semarang, Persib Bandung, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, PSM Makassar, PSMS Medan, dan lainnya.
Sementara galatama diikuti oleh tim nonamatir. Galatama hanya memiliki satu kasta dan tak ada sistem degradasi. Tim dari galatama misalnya adalah Pelita Jaya, Semen Padang, PKT Bontang, Petrokimia Putra, BPD Jateng, Arseto Solo, dan lainnya.
Nah sejak musim 1994-1995, perserikatan dan galatama dilebur menjadi Liga Indonesia. Di Liga Indonesia pertama itu, Persib mampu lolos ke final melawan Petrokimia Putra. Hasilnya, Persib menjadi juara setelah mengalahkan Petrokimia Putra 1-0. Gol tunggal itu dibuat Sutiono.
Tak hanya menjadi pahlawan Persib, di Liga Indonesia pertama itu, ketajaman Sutiono memang bagus. Di satu musim itu Sutiono membuat 21 gol. Dia hanya kalah dari Peri Sandria, Buyung Ismu, Dejan Glusevic, dan Vata Matanu Garcia.
Dengan prestasi itu, maka tidak salah jika Sutiono disemati legenda Persib. Namun, sekalipun hebat di Persib, Sutiono tak pernah merasakan bermain untuk Timnas Indonesia. Kesempatan paling besar bagi Sutiono adalah di Sea Games 1995. Sea Games 1995 dilaksanakan setelah Persib juara.
Dengan performa yang bagus bersama Persib, wajar jika Sutiono mendapatkan panggilan Timnas Indonesia. Namun pada akhirnya, Sutiono tak pernah masuk Timnas Indonesia. Pada Sea Games 1995, posisi striker Timnas Indonesia diisi oleh Buyung Ismu, Widodo C Putro, Kurniawan Dwi Yulianto, dan Indriyanto Nugroho. Konon kabarnya, Timnas Indonesia yang dilatih Romano Matte lebih memilih eks pemain Galatama daripada perserikatan. Sutiono yang eks perserikatan pun tak merasakan Garuda di dada.
Tak hanya di momen 1995 itu, sampai pensiun pun, Sutiono tak pernah bermain untuk Timnas Indonesia.