SERAYUNEWS – Duduk di bawah pohon peneduh, kemudian menyesap secangkir kopi. Mata akan termanjakan menatap hijau hamparan sawah, terbingkai perbukitan. Gemericik aliran sungai, saling bersaut kicau burung liar, menjadi musik pengiring. Nuansa ini, akan Anda dapatkan jika datang ke Lembah Wuni.
Lembah Wuni terletak di Desa Majapura, Kecamatan Bobotsari. Hanya sekitar 30 menit perjalanan dari pusat kota Purbalingga. Destinasi ini, cocok mendapat label hidden gem di Purbalingga yang sangat asik di sambangi.
Sebetulnya, di tempat ini tak banyak wahana dan ornamen seperti objek wisata kebanyakan. Namun itu memang konsep yang sengaja di usung pengelola, menjaga keasrian namun tetap memberikan kenyamanan.
“Mungkin bukan objek wisata, tapi kami lebih ke menciptakan ruang terbuka publik,” kata Direktur BUMDes Majapura, Agung Sunarko, kepada Serayunews.com Minggu (22/07/2023).
Pada lahan seluas kurang lebih 3 hektar ini, pengelola ingin menciptakan wadah bagi masyarakat. Wadah untuk berkreasi dan bersosialisasi, namun juga sekaligus berekreasi.
“Pengelolaannya oleh BUMDes, grand desainnya nantinya banyak terintegrasi,” ujarnya.
Meskipun masih minim fasilitas, namun tak mengurangi kenyamanan datang ke hidden gem di Purbalingga ini. Ada beberapa gasebo untuk bersantai, atau kursi dan meja di tempat terbuka yang asik. Ada juga kolam renang anak yang sangat menarik.
“Pagi dan sore hari, waktu terbaik untuk datang ke sini. Selama ini ada yang outbond, outing class, wahana edukasi menanam, kesenian, layar tancep, kesenian, gathering, hingga lomba kicau burung,” katanya.
Agung bercerita, mereka belajar dari Desa Wisata lainnya. Banyak yang tumbuh dengan cepat, tapi tak bertahan lama dan tumbang.
Membangun fondasi, menjadi yang lebih utama baginya. Bukan hanya infrastruktur saja, namun jauh lebih penting adalah kesadaran masyarakatnya.
“Yang paling fundamental adalah kesadaran masyarakatnya, membangun SDM-nya. Kami coba tanamkan itu dulu, wahana hanya orenamennya,” kata dia.
Sejak mulai di gagas pada tahun 2022 silam, kini telah banyak dampak positif yang di rasakan. Selain ada pemasukan ke Pendapatan Asli Desa (PAD), juga terjadi perubahan sosial masyarakat.
Begitulah gambaran ecotourism atau ekowisata yang ingin di usung Lembah Wuni. Sebuah destinasi wisata yang mengolaborasi alam, budaya, dan pemberdayaan warganya.
“Merealisasikan ini sudah melalui riset, karena sekarang ini sangat minin ruang terbuka untuk publik. Pada akhirnya, anak-anak cenderung mereflesikan diri dengan kegiatan kurang produktif,” kata dia.