SERAYUNEWS- Mahasiswa KKN UIN Saizu Purwokerto, memberikan Pelatihan Ecoprint kepada warga Desa Berta Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara. Mereka membekali warga desa binaannya, cara mendapatkan uang dari pemanfaatan kain polos menjadi produk batik benilai jual.
Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UIN Saizu Purwokerto, Mawi Khusni Albar menyampaikan, pelatihan ecoprint menyasar 30 ibu-ibu PKK, perangkat desa, serta masyarakat umum.
“Acara sukses membuat para peserta terkesan dengan hasil dari yang mereka buat sendiri selama pelatihan,” ujarnya Kamis (15/2/2024).
Dalam pelatihan itu, para peserta hanya membawa sebuah kain polos putih dan daun dapat menjadi karya batik dengan motif daun yang menarik.
“Hasil karya kain ecoprint ini untuk membuat baju, kaos, syal, bleizer, sarung dan sebagainya tergantung dari jenis kain dan lebarnya. Ini bisa menjadi barang yang ekonomis dan memiliki daya jual yang cukup tinggi,” ujar Pemateri Pelatihan Ecoprint, Leni Rahmayanti.
Dia menyampaikan, proses pembuatan produk Ecoprint dengan tiga tahap, yaitu tahap mordan atau membuka pori-pori kain. Caranya merendamnya di dalam larutan campuran cuka, soda kue, tawas, tunjung, dan soda ash.
Kedua, adalah tahap fiksasi atau mengunci warna dengan larutan kapur. Kemudian, tahap ketiga adalah eksekusi atau penataan daun, gulung dengan lapisan kain blanket, dan kukus selama 2 jam.
Setelah ketiga tahap tersebut, bersihkan kain dari daun yang masih menempel. Lalu, motif daun pada kain yang di kukus akan terlihat, serta berwarna.
Ketua Pelaksana Pelatihan Ecoprint dari Mahasiswa KKN UIN Saizu Purwokerto, Sinta menyampaikan, pelatihan ini untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat.
Menurutnya, pelatihan ini sebagai bekal untuk mengikuti Festival Fashion Show Ecoprint Heritage, 27 Februari 2024 di Pendopo Dipayudha Adi Graha Banjarnegara.
Dengan adanya bekal dasar melalui pelatihan, maka masyarakat Desa Berta memiliki peluang untuk mengikuti acara tersebut. Salah satu peserta, Rusyanti mengharapkan, teknik ecoprint tersebut dapat berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat di Desa Berta.
“Pelatihan ini sangat berguna, membuka wawasan dan pengetahuan. Semoga Desa Berta bisa melahirkan generasi membatik dengan cara ecoprint. Mudah-mudahan bisa membuka lapangan pekerjaan untuk warga. Harapannya pemasukan ekonomi di Desa Berta ini bukan hanya dari besek bambu,” ujarnya.