SERAYUNEWS– Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Purwokerto terus berupaya melakukan edukasi kepada masyarakat, agar melek literasi keuangan.
Pasalnya, saat ini masih marak kasus pinjaman online (pinjol), dengan menyasar masyarakat di media sosial. Akan tetapi, karena kurangnya pemahaman, masyarakat justru terjerat pinjol ilegal.
Kepala Kantor OJK Purwokerto Riwin Mirhadi menyampaikan, literasi keuangan sangat diperlukan, agar masyarakat tidak menjadi korban pinjol tak sesuai.
“Saat ini sedang marak mengenai pinjol. Itu bagian dari literasi keuangan. Kita harus paham, mengapa kita minta pinjaman di pinjol,” ungkapnya, Selasa (17/10/2023) petang.
Kepala Kantor OJK Purwokerto menyampaikan hal itu saat pembukaan
Festival Budaya Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) Pekunden Kecamatan Banyumas tadi malam.
Kegiatan festival itu merupakan Puncak Bulan Inklusi Keuangan 2023 diselenggarakan di Oemah Joglo Desa Pekunden, Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas.
Dia meminta masyarakat di Banyumas, khususnya, lebih melek literasi keuangan. Jangan sampai, karena adanya iming-iming penawaran pinjaman mudah di media sosial, masyarakat malah menjadi korban.
“Jadi kita harus benar-benar paham. Apakah kita memang benar-benar butuh, apa memang kita sekadar ikut-ikutan. Ini yang harus kita pelajari bersama-sama,” jelasnya.
Dengan pentingnya hal itu, OJK Purwokerto menggandeng berbagai stakeholders, dukungan pimpinan lembaga jasa keuangan dan pemerintah daerah berupaya turun ke masyarakat di pedesaan.
“OJK tidak henti-hentinya turun ke masyarakat, turun ke desa untuk meningkatkan literasi keuangan. Memberi pengetahuan bagi masyarakat agar paham penggunaan produk-produk jasa keuangan,” jelasnya.