SERAYUNEWS– Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto belum memutuskan siapa sosok Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang akan mendampinginya.
Padahal, Capres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu sedang diburu waktu. Karena, waktu pendaftaran Capres-Cawapres Pilpres 2024 segera ditutup lima hari ke depan.
Sejumlah nama bakal cawapres Prabowo mencuat ke publik. Dari anak sulung Presiden Joko Widodo yang saat ini sebagai Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.
Kemudian ada Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum Partai Golkar dan Erick Thohir selaku Menteri BUMN dan Ketua Umum PSSI. Terbaru ada nama Khofifah Indar Parawansa yang menjabat Gubernur Jawa Timur.
Pengamat Politik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Ahmad Sabiq membeberkan sejumlah pandangannya, ikhwal mengapa Prabowo belum memutuskan sosok Cawapres pendampingnya.
“Ini disebabkan oleh perdebatan yang masih berlangsung, di antara partai-partai pendukung koalisi yang ingin mendukung calon wakil presiden pilihan mereka,” ungkapnya, Jumat (20/10/2023).
Ahmad Sabiq berpandangan, ada perdebatan alot sejumlah partai pengusung di Koalisi Indonesia Maju. Masing-masing partai politik pengusung, memiliki nama bakal calon.
“Gerindra, dengan Gibran sebagai figur utamanya. Golkar yang mendukung Airlangga Hartarto, dan PAN yang mencalonkan Erick Thohir. Semuanya berusaha mempromosikan calon wakil presiden mereka,” tutur dia.
Dosen Ilmu Politik Fisip Unsoed itu menerka, keputusan Prabowo menjadi makin rumit setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Karena, putusan MK itu memicu reaksi negatif dari masyarakat terkait politik dinasti.
“Oleh karena itu, pilihan atas Gibran yang awalnya menjadi prioritas kemudian dipertimbangkan lagi, akibat respon negatif publik yang sampai saat ini masih terus trending di media sosial,” ungkapnya.