SERAYUNEWS – Nama komika Fico Fachriza kembali menjadi sorotan publik setelah muncul dugaan bahwa ia meminjam uang dari sejumlah selebriti dengan alasan yang dianggap tidak masuk akal.
Peristiwa ini menjadi perhatian setelah kakaknya, Ananta Rispo, mengungkapkan hal tersebut melalui media sosialnya.
Dalam sebuah unggahan di Instagram, Ananta Rispo memperingatkan teman-temannya agar tidak meminjamkan uang kepada Fico.
Ia menegaskan bahwa alasan-alasan yang diberikan oleh adiknya tidak benar.
“Teman-teman, kalau Fico ada pinjam duit dengan alasan apa pun jangan dikasih. Sudah banyak yang dipinjemin dengan alasan yang nggak benar. Apalagi kalau alasannya keluarga, alhamdulillah keluarga baik-baik saja. Terima kasih doanya teman-teman,” tulis Rispo dikutip SerayuNews dari akun Instagram pribadinya.
Pernyataan Rispo ini langsung memicu reaksi dari banyak pihak, terutama selebriti yang mengaku pernah menjadi target pinjaman Fico.
Nama-nama selebriti seperti Teuku Ryzki (eks CJR), Aurel Hermansyah, Ernest Prakasa, Virgoun, dan Ajil Ditto disebut-sebut pernah dihubungi oleh Fico untuk meminjam uang.
Bahkan, mantan manajer Rizky Billar, Dery Syaputra, juga mengaku menerima pesan serupa.
Ada dua alasan utama yang digunakan Fico dalam meminta pinjaman. Pertama, mengaku keluarganya meninggal dunia dan membutuhkan biaya pengurusan jenazah hingga pemakaman.
Kedua, engklaim dirinya mengalami kecelakaan mobil dan membutuhkan dana untuk perbaikan kendaraan.
Teuku Ryzki mengungkapkan bahwa ia sempat mentransfer sejumlah uang karena merasa iba dengan cerita Fico.
Hal ini juga diakui oleh Ernest Prakasa dan Virgoun, yang mengaku menerima pesan serupa.
“Foto mobil ringsek masuk juga ke WA gue,” komentar Ernest di unggahan Ryzki. Virgoun menambahkan, “Gue juga di WA Ky. Persis urusan mobil.”
Ananta Rispo menegaskan bahwa alasan yang digunakan Fico tidak benar. Ia menyebutkan bahwa kondisi keluarganya baik-baik saja, dan tidak ada kejadian seperti yang diceritakan oleh Fico kepada para selebriti.
“Alhamdulillah, keluarga kami baik-baik saja,” ujar Rispo.
Kasus ini menjadi peringatan penting tentang pentingnya kehati-hatian dalam memberikan bantuan finansial, terutama kepada pihak-pihak yang menggunakan alasan-alasan emosional.
Publik diharapkan untuk lebih selektif dan bijaksana dalam menghadapi permintaan serupa, sambil tetap mengedepankan empati dan kebenaran informasi.
***