SERAYUNEWS– Peringatan bulan bahasa di SMP Pius Cilacap tahun ini, agak berbeda. Dengan menggandeng pegiat seni dan budaya, sekolah menggelar Bengkel Satra. Kegiatan ini sebagai upaya pengembangan soft skill siswa, salah satunya melalui karya sastra.
Bengkel SastraBengkel Sastra mengusung tema ‘Kreasi Berpuisi’ dengan menghadirkan narasumber Sekretaris Dewan Kesenian Cilacap, Lily Kuswanti dan guru Bahasa Indonesia SMP Pius Cilacap, Petrus Bono Krisdiyanto.
Acara yang berlangsung di aula sekolah setempat, Jumat (20/10/2023) itu, di ikuti oleh semua siswa SMP Pius dan perwakilan siswa SD dan SMP dari kota Cilacap dan Maos. Acara tersebut di awali dengan musikalisasi puisi ‘Kita adalah Masa Depan’ aransemen Nicholas Aris Sunardi.
“Tidak ada puisi yang jelek dan baik, yang ada adalah indah atau tidak indah. Maka, sebaiknya menulis puisi dari yang ada dalam keseharian kita. Mengalir saja, dalam menulis puisi tidak dari judulnya, agar tidak berkutat pada judulnya,” ujar Lily saat memberikan motivasi.
Lebih lanjut, Lily mengatakan, bahwa menulis sastra sebagai salah satu cara membangun jiwa. Selain itu, dengan berimajinasi menurutnya akan menghasilkan sebuah karya tulis meski di awali dengan tulisan sederhana namun memiliki ciri khas.
“Dengan demikian, pesan bagi pemula, buatlah sebuah artefak di sastra. Sebab dengan bersastra, kita akan mempunyai soft skill yang bagus dan otak kanan akan lebih terasah. Selain itu, sastra akan membuat kita lebih bijak, bercinta kasih, dan humanis, memanusiakan manusial lain, humanis”, tuturnya.
Sementara itu, Petrus Bono Krisdiyanto menyoroti bagaimana teknis menulis puisi. Pemikiran penyair ini, kemudian di tuangkan dengan menggunakan bahasa apik serta struktur batin dan fisik khas penyair.
“Puisi menguasai kehidupan, maka tidak boleh ngawur. Pertama, puisi harus menghibur dan bermanfaat. Kedua, target setiap pembaca puisi mempunyai kesan mendalam. Ketiga, kebebasan seorang sastrawan untuk menyimpang dari kenyataan, dari bentuk atau aturan konvensional seperti aturan ejaan dan tata bahasa, untuk menghasilkan efek yang dia kehendaki”, tuturnya.
Kepala SMP Pius Cilacap, Thomas Sutasman mengatakan, bahwa kegiatan Bengkel Sastra ini bertujuan menggali potensi, kemampuan dan bakat siswa khususnya di bidang sastra.
“Tujuannya siswa, mempunyai softskill lain, salah satunya sastra, untuk mengembangkan diri. Sehingga di harapkan mereka semakin manusiawi, sesuai visi sekolah yang cerdas dan humanis,” ujarnya.