Purbalingga, serayunews.com
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga dr Jusi Febrianto menjelaskan, enam kasus selama satu pekan, di awal Januari. Semuanya ditemukan di Desa Penaruban, Kecamatan Kaligondang.
“Seluruh pasien sudah dirawat di rumah sakit dan sudah pulang ke rumahnya, karena kondisinya sudah membaik,” katanya, Rabu (12/01/2022).
Menyikapi hal tersebut, Dinkes melalui Puskesmas Kalikajar, bersama dengan Pemerintah Desa (Pemdes) serta dibantu oleh Polsek Kaligondang sudah melakukan penanganan.
“Kami sudah melaksanakan PE (penyelidikan epidemiologi, red), yang merupakan tindak lanjut dari pelaporan DBD. Selain itu, dengan Polsek Kaligondang juga sudah melaksanakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk, red),” katanya.
Dia mengungkapkan, kasus DBD biasanya muncul di musim pancaroba seperti saat ini. Sehingga, diharapkan masyarakat terus waspada dengan penyakit ini. Yakni, dengan menjaga kebersihan lingkungan, serta melakukan PSN secara berkala. Yakni, dengan dengan menerapkan 3 M plus, menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas, serta hindari gigitan nyamuk dengan tidur menggunakan kelambu atau memakai obat nyamuk.
Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Purbalingga, tahun 2021 lalu ditemukan 97 kasus DBD di Kabupaten Purbalingga. Kasus DBD di Kabupaten Purbalingga merenggut nyawa lima orang. Jumlah kasus DBD yang ditemukan pada 2021 tersebut, jauh lebih sedikit dibandingkan kasus yang ditemukan pada 2020 lalu. Tahun tersebut, ditemukan 200 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia sebanyak empat orang.